BacaJogja – Pemkot Yogyakarta menunjukkan komitmennya dalam menyediakan hunian layak, aman, dan terjangkau bagi warganya. Melalui Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP), Pemkot Yogyakarta akan membangun Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) baru di kawasan Balerejo, Kelurahan Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo.
Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman DPUPKP Pemkot Yogyakarta, Sigit Setiawan, mengatakan bahwa pembangunan rusunawa ini akan dimulai pertengahan hingga akhir Juli 2025, dengan target penyelesaian sebelum akhir tahun.
“Pembangunan direncanakan mulai pertengahan hingga akhir Juli 2025. Targetnya selesai pada akhir tahun ini juga, sehingga dapat segera digunakan oleh masyarakat,” ujarnya saat ditemui di kantor, Selasa (10/6).
Baca Juga: Masa Dispensasi Perpanjangan SIM 10–12 Juni 2025, Cek Syarat dan Lokasi di Yogyakarta
Rusunawa ini akan berdiri di atas tanah Sultan Ground (SG) yang telah dikancingkan oleh Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk kepentingan Pemkot Yogyakarta sejak tahun 2020. Pemanfaatan lahan tersebut berdasarkan Surat Pinjam Pakai Tanah Milik Sri Sultan Hamengku Buwono dengan Nomor: 028.8/HT/KPK/2020.
Fasilitas Lengkap dan Inklusif
Rencananya, rusunawa ini akan dibangun setinggi empat lantai. Lantai pertama difungsikan sebagai ruang fasilitas umum, seperti ruang usaha, mushola, dan satu unit hunian khusus bagi penyandang disabilitas. Sementara itu, lantai dua hingga empat akan berisi 13 unit hunian bertipe 30 dengan dua kamar tidur, ruang keluarga, dapur, dan kamar mandi.
Proyek ini didanai sepenuhnya oleh Dana Keistimewaan (Danais) dengan total anggaran mencapai Rp 5 miliar. Selain sebagai langkah pengembangan kawasan, pembangunan rusunawa ini menjadi bentuk konkret pemanfaatan Danais untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap tempat tinggal yang layak dan manusiawi.
Baca Juga: Dolan Deso Mboro: Liburan Aman di Pelukan Alam Kulon Progo
Skema Penghuni Masih Dibahas
Berbeda dari rusunawa sebelumnya, pola penghuni untuk proyek ini belum ditentukan. DPUPKP akan membuka ruang dialog bersama masyarakat dan pihak kelurahan setelah proyek selesai untuk menentukan skema penghuni yang paling tepat.
“Kami akan berdiskusi dengan tokoh masyarakat dan wilayah untuk menyusun skema penghuniannya. Apakah akan diprioritaskan bagi warga sekitar Muja Muju atau juga membuka peluang bagi masyarakat luar, itu akan kami rembuk bersama,” jelas Sigit.
Pembangunan Rusunawa Balerejo ini diharapkan tidak hanya menjadi solusi hunian, tetapi juga menciptakan kawasan permukiman yang inklusif, tertib, dan humanis di tengah dinamika pertumbuhan kota. []