BacaJogja – Bagi orang Jawa, “angkringan” bukan sekadar tempat makan—ia adalah kenangan yang sederhana, remang-remang, dengan nasi kucing, sate-satean, dan secangkir teh hangat. Namun bagaimana jika angkringan itu berada di puncak perbukitan, menyuguhkan panorama alam yang memukau, dan menunya jauh lebih kaya dari biasanya?
Kenalkan, Angkringan Puncak Bibis, sebuah tempat makan yang memadukan cita rasa tradisional dengan suasana alam yang luar biasa. Terletak di Jl. Bibis, Pringgading, Bangunjiwo, Kabupaten Bantul, tempat ini hanya berjarak sekitar 14 kilometer atau 30 menit perjalanan dari Tugu Yogyakarta. Meski agak jauh dari hiruk pikuk kota, justru di sinilah letak daya tariknya.
Baca Juga: Kim’s Bar & Kitchen Jogja: Sajikan Fusion Japanese, Italia, dan Western dalam Suasana Homy Elegan
Surga Goweser di Pagi Hari
Bagi para pencinta gowes, Angkringan Puncak Bibis bisa jadi surga tersembunyi. Medan menuju lokasi yang sedikit menanjak memberikan tantangan ringan sekaligus pengalaman seru. Setelah mengayuh sepeda di antara perkampungan dan hamparan sawah, kalian akan tiba di sebuah warung sederhana dengan pemandangan yang luar biasa: perbukitan hijau, kabut tipis di pagi hari, dan jika datang sore hari, kerlip lampu kota dari kejauhan—semuanya bisa dinikmati sambil menyeruput wedang jahe hangat.
Angkringan ini buka setiap hari Selasa hingga Minggu, pukul 06.00–21.00 WIB. Hari Senin mereka rehat. Waktu terbaik datang? Pagi hari untuk menikmati udara segar dan sarapan, atau sore menjelang malam untuk menikmati senja dan lampu-lampu kota Yogyakarta dari ketinggian.
Angkringan Rasa Prasmanan
Jangan bayangkan gerobak dan nasi bungkus kecil-kecil seperti angkringan pada umumnya. Di sini, semuanya serba prasmanan. Meja-meja kayu ditata rapi dengan beragam lauk dan sayuran dalam wadah tersendiri: mulai dari jamur, kering tempe, jengkol, kikil, hingga mangut lele dan sate telur. Dua menu terakhir bahkan jadi favorit pelanggan setia.
Baca Juga: Yogyakarta Punya Mahakarya Baru! Jembatan Pandansimo 1,9 KM Angkat Wisata Bantul dan Kulon Progo
Aneka kudapan tradisional pun tersedia—pisang aroma, kacang rebus, pastel, nogosari, dan lainnya. Tak ketinggalan, deretan minuman hangat seperti wedang Seruni (campuran sereh, jahe, dan jeruk nipis), wedang asem, teh panas, kopi, hingga jeruk hangat siap menemani santai soremu.
Lebih dari Sekadar Kuliner
Angkringan Puncak Bibis bukan hanya soal makan, tapi juga tentang suasana, pengalaman, dan ketenangan. Cocok untuk siapa saja yang ingin rehat sejenak dari rutinitas, mencari tempat sarapan dengan udara segar, atau sekadar berbincang santai ditemani langit senja.
Jadi, tunggu apa lagi? Pasang alarm lebih pagi, ajak teman atau keluarga, dan rasakan sensasi menyantap sarapan di atas awan. Di Puncak Bibis, angkringan tak lagi sekadar gerobak di pinggir jalan—ia berubah menjadi tempat pelarian yang menyegarkan jiwa. []