Yogyakarta Punya Mahakarya Baru! Jembatan Pandansimo 1,9 KM Angkat Wisata Bantul dan Kulon Progo

  • Whatsapp

BacaJogja – Sebuah infrastruktur megah hampir menyelesaikan tugasnya di ujung selatan Yogyakarta. Jembatan Pandansimo, yang membentang menghubungkan Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulon Progo, kini hanya tinggal menyisakan sedikit sentuhan akhir.

Kunjungan langsung dari Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta, pada Rabu (11/6/2025) menegaskan bahwa proyek strategis ini semakin dekat dengan momen peresmiannya.

Read More

Dalam kunjungannya, Aris menyampaikan optimisme dan harapan besar. “Pembangunan jembatan sudah hampir rampung. Hanya tinggal pekerjaan-pekerjaan kecil yang perlu dibereskan sebelum bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” katanya.

Baca Juga: Genduri, Seni Rakyat, dan Doa Leluhur: Mengintip Rasulan Gunungkidul yang Penuh Makna

Jembatan ini, lanjutnya, bukan hanya fasilitas penghubung, tapi juga akan menjadi tulang punggung transportasi di sisi selatan DIY, khususnya di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).

Transportasi dan Pariwisata Akan Naik Kelas

Aris menekankan bahwa Jembatan Pandansimo akan memberikan dampak besar terhadap efisiensi konektivitas, terutama saat arus mudik dan liburan panjang. “InsyaAllah tahun ini sudah bisa digunakan oleh masyarakat umum,”  ungkapnya.

Selain fungsi transportasi, jembatan ini juga dirancang untuk memperkuat sektor pariwisata Bantul dan Kulon Progo. “Kami berharap jembatan ini menjadi ikon baru Yogyakarta, bukan sekadar lintasan, tapi destinasi itu sendiri. Bisa menjadi latar foto yang ikonik dan menarik wisatawan datang,” ujarnya.

Baca Juga: Dimas Diajeng Yogyakarta Tak Cukup Tampil Menawan, Harus Jadi Duta Budaya yang Hidup

Desainnya yang unik turut mendukung pernyataan itu. Di bagian tengah jembatan, terdapat ornamen gunungan besar bermotif batik khas Yogyakarta. Sentuhan budaya ini diharapkan bisa menjadi simbol kuat harmonisasi antara pembangunan dan pelestarian budaya lokal.

Nilai Strategis dan Ekonomi yang Tinggi

Pembangunan Jembatan Pandansimo dimulai sejak 11 Desember 2023 dengan menggunakan anggaran APBN sebesar Rp863,72 miliar untuk periode 2023–2025. Dengan panjang total 1,9 km, jembatan ini kini resmi menjadi yang terpanjang di DIY, sekaligus ketiga di Pulau Jawa setelah Jembatan Suramadu dan Pasupati.

“Dengan selesainya jembatan ini, distribusi logistik, mobilitas warga, dan pertumbuhan ekonomi di wilayah selatan akan semakin cepat. Ini bukan proyek biasa, ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan DIY,” tambah Aris.

Dengan progres pembangunan yang tinggal selangkah lagi, Jembatan Pandansimo bukan sekadar penghubung fisik antarwilayah, tapi juga simbol harapan baru, ikon budaya, dan peluang ekonomi bagi warga Bantul dan Kulon Progo.

Kini, masyarakat DIY dan wisatawan tinggal menanti waktu untuk menjadi saksi berdirinya salah satu mahakarya infrastruktur paling ikonik di Tanah Jawa.
Sudah siap melintas sambil swafoto di jembatan bermotif batik ini, lur? []

Related posts