Empat Tips Menulis Buku dari Juara Dosen Berprestasi

  • Whatsapp
Tips Menulis Buku
Berbagi tips menulis buku melalui virtual zoom. (Foto: Istimewa)

Batam – Buku punya peran penting di dunia pendidikan sebagai jendela dunia. Namun sayang, tak sedikit dosen yang masih belum menulis buku. Entah karena belum mahir, kesibukan, atau alasan lainnya.

Menghadapi kesulitan tersebut, 750 Dosen dan Pimpinan Universitas se-Kepulauan Riau yang tergabung dalam Komunitas SEVIMA, mengadakan Kopi Darat Virtual melalui Zoom pada Selasa, 6 April 2021. Menghadirkan rekan sejawat yaitu Dr. Suryo Hartanto, M.Pd.T selaku Wakil Rektor Universitas Riau Kepulauan dan juga Juara Dosen Berprestasi se-Sumatera (LLDIKTI Wilayah 10).

Read More

Baca Juga:

Dia dalam diskusi ini menelurkan empat langkah jitu menulis. Tips menulis buku, ada empat hal yakni menggali potensi diri, mengenali jenis buku, mengerti sistematika penulisan, serta menjaga standar kelayakan buku. Mari diulas diulas satu per satu dari empat tips tersebut.

1. Menggali Potensi Diri
Dr. Suryo Hartanto, M.Pd.T. mengungkapkan menulis buku tidak sulit. Menulis buku merupakan hal yang mudah dilakukan. Tak dipungkiri, menulis buku juga bisa menjadi suatu mata pencaharian bagi seorang penulis. Sayangnya, masih banyak orang yang belum mengerti cara mudah menulis buku ajar ataupun buku referensi dengan tepat.

Menggali potensi diri menjadi tips yang pertama dan paling utama. Setiap menulis buku, seorang penulis harus menggali potensi diri. Menulis bukanlah bakat dari lahir, namun merupakan suatu proses dan latihan agar bisa menciptakan suatu karya tulis yang spektakuler.

Dr. Suryo menyarankan seorang penulis harus terus melatih diri dengan menggali bidang minat yang dikuasai. “Menulis buku merupakan suatu proses belajar. Penulis tak akan bisa menjadi hebat jika tidak menggali potensi diri dan terus berlatih,” katanya dalam Kopi Darat Virtual Komunitas SEVIMA Provinsi Kepulauan Riau.

Dr. Suryo juga menegaskan bahwa sebagai seorang pengajar dan penulis, Dosen wajib mengetahui dan mengenali jenis buku yang akan ditulis. Dengan mengenal jenis buku, maka gaya tulisan bisa disesuaikan.

2. Mengenali Jenis Buku
Terdapat dua jenis buku yang biasa ditulis oleh seorang dosen, yaitu buku ajar dan buku teks. Buku ajar disusun sebagai bahan ajar yang ditujukan kepada para mahasiswa.

Sementara buku teks digunakan sebagai salah sumber informasi dan referensi berdasarkan bidang ilmu tertentu. “Jadi kalau dosen membutuhkan buku untuk pembelajaran di kelas, maka formatnya buku ajar dan buku teks. Sedangkan kalau ingin bukunya dibaca masyarakat luas, ya format buku populer seperti novel,” ungkap Suryo.

“Menulis buku merupakan suatu proses belajar. Penulis tak akan bisa menjadi hebat jika tidak menggali potensi diri dan terus berlatih”

3. Mengerti Sistematika Penulisan
Menurut Dr. Suryo, seorang penulis juga diwajibkan untuk memahami sistematika penulisan buku. Ini sangat penting agar materi di dalam buku tersampaikan dengan baik kepada pembaca. Bila hal ini diterapkan dengan baik, maka tercapai pembelajaran pada suatu mata kuliah.

Inilah yang dimaksud dengan tips ketiga, yaitu mengerti sistematika penulisan. Dengan menulis secara runtut, tak mustahil pembaca dapat memahami suatu topik yang mana pembaca tersebut tidak mengetahui topik tersebut sebelumnya.

“Ambil contoh topik tentang Covid-19. Kita semua bisa memahami pandemi ini, walaupun bukan orang kesehatan, bisa ikut membaca artikel tentang Covid-19, dan akhirnya ikut menjaga protokol kesehatan. Ini tidak lepas dari kemampuan para ahli kesehatan untuk menulis secara sistematis dan bisa dipahami audiens luas,” paparnya.

4. Menjaga Standar Kelayakan
Dalam proses pembuatan buku, seorang penulis juga harus memahami standar kelayakan buku. Standar kelayakan buku ini harus disesuaikan dengan kaidah-kaidah yang sudah ditentukan, mulai dari ketentuan daftar pustaka hingga hak cipta.

“Jadi jangan sampai plagiat, dan terus pertahankan pondasi diri dengan cara: menguatkan niat, tak takut untuk memulai menulis, tak takut salah, dan memilih penerbit yang kompeten dan kredibel. Jika seorang penulis memiliki empat pondasi ini, bisa dipastikan mereka akan sukses dalam menciptakan suatu karya dan standarnya tetap terjaga,” ujarnya.

Empat Tips yang Mudah Diaplikasikan

Kopi Darat Virtual ini merupakan ajang rutin berbagi ilmu dan wadah silaturahmi bagi para anggota komunitas. Untuk semua peserta komunitas yang mengikuti acara ini juga akan mendapatkan sertifikat serta merchandise dari SEVIMA. Tersedia pula doorprize berupa voucher belanja senilai jutaan rupiah bagi anggota komunitas yang aktif berdiskusi.

Baca Juga:

Naila Rohmaniyah, M.Pd., selaku Wakil Ketua Sekolah Tinggi SPAI Assidiqiyah dan anggota komunitas, memandang bahwa tips menulis tersebut cukup mudah diaplikasikan. Terlebih dengan konsep diskusi yang cair dan sambil ngopi, diharapkan para dosen makin rajin dalam menulis.

Menurut dia, dngan tips menulis buku ini, diharapkan para dosen agar lebih siap dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu mengajar, melakukan penelitian, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat. “Kami sebagai Komunitas juga sangat berharap semoga pandemi ini segera berlalu. Sehingga komunitas SEVIMA bisa berkesempatan mengadakan kopi darat secara langsung seperti sedia kala,” kata dia. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *