Tips Penanganan Kecelakaan dan Luka Bakar pada Anak

  • Whatsapp
kecelakaan pada anak
Ilustrasi kecelakaan pada anak (Istimewa)

Oleh : Guntur Surya Alam *)

Kecelakaan atau luka pada anak-anak sering kali terjadi, terutama luka bakar yang disebabkan oleh api, air panas, atau listrik. Kejadian ini bisa mengakibatkan dampak yang serius pada kesehatan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, penting untuk melakukan upaya pencegahan dan mengetahui langkah-langkah pertolongan pertama serta perawatan lanjutan jika kecelakaan sudah terjadi. Namun, perlu juga diwaspadai beberapa kesalahan umum yang sering terjadi dalam penanganan awal di masyarakat.

Read More

Umroh akhir tahun

Upaya Pencegahan

Pencegahan adalah kunci untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan dan luka pada anak. Pertama, pastikan bahwa anak-anak selalu diawasi saat berada di dekat sumber api, seperti kompor, lilin, atau perapian. Gunakan pengaman kompor dan jauhkan bahan mudah terbakar dari jangkauan anak. Selain itu, selalu pastikan bahwa korek api dan pemantik api disimpan di tempat yang tidak bisa dijangkau oleh anak-anak.

Baca Juga: Dampak Kesehatan dari Hewan Peliharaan bagi Manusia dan Tips Mengatasinya

Untuk mencegah luka bakar akibat air panas, pastikan suhu air di pemanas air tidak terlalu tinggi. Selalu uji suhu air mandi sebelum memandikan anak. Hindari meninggalkan cangkir atau panci berisi cairan panas di tepi meja atau di tempat yang mudah dijangkau oleh anak-anak. Gunakan penutup pada stopkontak listrik dan jauhkan kabel listrik dari jangkauan anak untuk menghindari luka bakar akibat listrik.

Pertolongan Pertama

Jika kecelakaan sudah terjadi, langkah pertolongan pertama yang cepat dan tepat sangat penting untuk mengurangi dampak luka bakar.

1. Luka Bakar Api dan Air Panas:
– Segera jauhkan anak dari sumber api atau air panas.
– Siram area yang terkena dengan air dingin yang mengalir selama 10-20 menit untuk mengurangi panas dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada jaringan kulit. Jangan gunakan es, karena dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut.
– Setelah pendinginan, tutup luka dengan kain bersih atau perban steril untuk melindunginya dari infeksi. Hindari penggunaan kapas atau bahan yang dapat menempel pada luka.
– Jangan mengoleskan salep, mentega, atau bahan lainnya pada luka sebelum mendapatkan penanganan medis.
– Jika luka bakar luas atau dalam, segera bawa anak ke fasilitas medis terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Baca Juga: OBE, Solusi Kurikulum Komunikasi Tanggap Kebutuhan Pengguna

2. Luka Bakar Listrik:
– Matikan sumber listrik sebelum menyentuh anak untuk menghindari risiko kejutan listrik pada penolong.
– Setelah memastikan sumber listrik aman, segera jauhkan anak dari sumber listrik.
– Periksa tanda-tanda vital seperti pernapasan dan detak jantung. Jika anak tidak bernapas atau tidak ada detak jantung, segera lakukan resusitasi jantung paru (CPR) dan minta bantuan medis darurat.
– Luka bakar akibat listrik sering kali tidak terlihat parah di luar, tetapi bisa menyebabkan kerusakan internal yang serius. Oleh karena itu, segera bawa anak ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut.

Perawatan Lanjutan

Setelah pertolongan pertama dilakukan, langkah-langkah perawatan lanjutan sangat penting untuk proses penyembuhan.

1. Perawatan Luka Bakar Api dan Air Panas:
– Tetap menjaga luka tetap bersih dan kering. Ganti perban secara teratur sesuai dengan anjuran tenaga medis.
– Gunakan krim antibiotik atau salep yang diresepkan oleh dokter untuk mencegah infeksi.
– Hindari memecahkan lepuhan (blister) yang mungkin terbentuk, karena dapat meningkatkan risiko infeksi.
– Pastikan anak mendapatkan asupan cairan yang cukup untuk membantu proses penyembuhan.
– Jika luka bakar menyebabkan rasa sakit, dokter mungkin akan meresepkan obat pereda nyeri.

Baca Juga: Membaca ala Budaya Tachiyomi Jepang Sebagai “Life Style”

2. Perawatan Luka Bakar Listrik:
– Perawatan luka bakar listrik biasanya memerlukan pengawasan medis yang intensif. Dokter mungkin akan melakukan berbagai pemeriksaan untuk memastikan tidak ada kerusakan internal yang parah.
– Pemantauan kondisi jantung dan fungsi organ lainnya sangat penting, karena luka bakar listrik dapat mempengaruhi berbagai sistem tubuh.
– Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik dan obat pereda nyeri sesuai kebutuhan.

Kesalahan Umum dalam Penanganan Awal di Masyarakat

Meskipun niatnya baik, ada beberapa kesalahan umum dalam penanganan awal luka bakar yang sering terjadi di masyarakat:

1. Menggunakan Es atau Air Dingin yang Terlalu Dingin:
– Banyak orang mengira bahwa menggunakan es atau air yang sangat dingin akan membantu mendinginkan luka bakar lebih cepat. Padahal, suhu yang terlalu dingin bisa menyebabkan kerusakan jaringan lebih lanjut dan memperlambat penyembuhan.

2. Mengoleskan Bahan-Bahan Rumah Tangga pada Luka:
– Penggunaan mentega, pasta gigi, atau minyak pada luka bakar adalah kesalahan umum yang bisa memperparah kondisi luka dan meningkatkan risiko infeksi.

Baca Juga: Dua Profesor Langsung Jatuh Hati dengan Lukisan Siklus

3. Mengompres Luka dengan Kain Kotor:
– Mengompres luka dengan kain yang tidak steril dapat menyebabkan kontaminasi dan infeksi pada luka bakar.

4. Menunda Mencari Bantuan Medis:
– Menganggap remeh luka bakar dan menunda mencari bantuan medis profesional bisa berakibat fatal, terutama untuk luka bakar yang dalam atau luas.

Melakukan upaya pencegahan adalah langkah terbaik untuk melindungi anak-anak dari kecelakaan dan luka bakar. Namun, jika kecelakaan sudah terjadi, tindakan pertolongan pertama yang cepat dan tepat, serta perawatan lanjutan yang memadai, sangat penting untuk memastikan pemulihan yang optimal dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Selalu konsultasikan dengan tenaga medis profesional untuk mendapatkan penanganan yang tepat, dan hindari kesalahan umum yang dapat memperparah kondisi luka.

GSA, Sleman Yogyakarta, 17-7-2024

*) Founder Lekasehat/Dokter Spesialis Bedah Anak/Konsultan

Related posts