BacaJogja – Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, dan Wakil Ketua DPRD DIY, Imam Taufik, bersama jajaran pimpinan instansi dan lembaga DIY, menunaikan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) DIY. Kegiatan yang berlangsung di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, ini menjadi simbol keteladanan pemimpin daerah dalam menunaikan zakat.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, menyampaikan bahwa zakat bukan sekadar kewajiban ibadah, tetapi juga pilar utama dalam ekonomi Islam. Zakat menciptakan ekosistem kesejahteraan yang berkelanjutan dengan menghubungkan muzakki (pemberi zakat) dan mustahiq (penerima zakat). Selain itu, zakat juga berfungsi membersihkan harta dan jiwa dari sifat kikir serta individualisme.
“Mari kita optimalkan pengelolaan zakat, infak, dan sedekah melalui lembaga resmi agar distribusinya semakin tepat sasaran dan memberikan manfaat lebih luas,” ujar Sri Paduka. Ia juga mengajak masyarakat menjadikan zakat sebagai bagian dari gaya hidup.
Baca Juga: 13 Program Mudik Gratis Lebaran 2025: Cek Syarat dan Cara Pendaftaran
Ketua BAZNAS DIY, Dra. Hj. Puji Astuti, M.Si., melaporkan bahwa tren pembayaran zakat di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Kenaikan ini diperkuat dengan keteladanan pemimpin daerah dalam menyalurkan zakat melalui BAZNAS.
“Kami berkomitmen untuk mengelola zakat sebagai investasi jangka panjang dalam menanggulangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di DIY,” ujarnya.
Puji juga mengapresiasi dukungan berbagai pihak yang memperkuat eksistensi BAZNAS DIY dalam menggelorakan semangat Gerakan Cinta Zakat.
Program Zakat Ramadan dan Inovasi BAZNAS DIY
Menjelang bulan suci Ramadan, BAZNAS DIY telah menyiapkan berbagai program untuk meningkatkan kesejahteraan umat, antara lain:
- 2.500 paket logistik untuk masyarakat kurang mampu.
- 300 paket “Ramadan Bahagia” bagi marbot masjid dan penyandang disabilitas.
- Pendistribusian zakat fitrah sebanyak 13.000 kg beras.
- Layanan Posko Mudik dan bantuan kemanusiaan untuk Palestina.
- Program prioritas nasional lainnya.
Baca Juga: Diterpa Kasus Viral Video Syur, Salsa Tetap Dinikahi! Ini Sosok Suaminya
Salah satu inovasi BAZNAS DIY adalah BAZNAS Micro Finance Masjid, yaitu pinjaman produktif tanpa bunga bagi masyarakat sekitar masjid untuk pengembangan usaha. Program ini bertujuan meningkatkan kemandirian ekonomi di lingkungan masjid serta memakmurkan rumah ibadah.
BAZNAS DIY Berkontribusi dalam Penanggulangan Kemiskinan
Puji menambahkan bahwa optimalisasi pengumpulan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) memungkinkan BAZNAS DIY berkontribusi dalam berbagai program sosial, seperti:
- Mendukung strategi pengelolaan keuangan sosial syariah Pemda DIY.
- Penghargaan dari BKKBN RI sebagai lembaga pendukung penurunan stunting di DIY.
- Mendukung program rehabilitasi sosial bagi warga binaan.
Pada kesempatan ini, Sri Paduka juga menyerahkan penghargaan kepada lima unit pengumpul zakat dengan kategori pengumpulan dan pendistribusian terbaik, satu perusahaan swasta patuh zakat, serta penerima reward PasarHalal Digital Preneur BAZNAS.
Baca Juga: 8 Tempat Ngabuburit Paling Hits di Yogyakarta, Wajib Dikunjungi Saat Ramadan!
Salah satu penerima penghargaan, Waluyo dari Komunitas Motor Difabel (KMD), mengungkapkan rasa syukurnya atas pelatihan digital yang difasilitasi BAZNAS.
“Saya awalnya hanya pedagang madu tanpa pemahaman digital marketing. Sekarang, berkat pelatihan dari BAZNAS, saya bisa menjual produk melalui TikTok dan Instagram,” ungkapnya. Ia berharap lebih banyak penyandang disabilitas mendapat dukungan serupa di masa mendatang.
Dengan berbagai program dan inovasi yang dihadirkan, zakat tidak hanya menjadi kewajiban ibadah, tetapi juga alat transformasi sosial yang mampu membangun ekosistem kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. BAZNAS DIY terus berupaya mengoptimalkan peran zakat untuk menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan berdaya secara ekonomi. []