Selamat dari Maut: Kisah Haru Korban Kecelakaan Tragis di Purworejo yang Renggut 12 Nyawa

  • Whatsapp
kecelakaan tragis purworejo
korban kecelakaan tragis di Purworejo (Ist)

BacaJogja — Tragedi memilukan terjadi di Jalan Purworejo-Magelang pada Rabu, 7 Mei 2025. Sebuah truk tronton bermuatan pasir menghantam angkutan kota (angkot) yang membawa rombongan guru SD Islam Tahfidz Quran As-Syafi’iyah, Magelang. Kecelakaan ini merenggut 12 nyawa, termasuk sopir truk. Namun di tengah duka mendalam, terselip kisah haru dari para penyintas yang berhasil selamat dari maut.

Salah satunya adalah Mila Mudianawati (24). Meski mengalami patah kaki akibat insiden tragis itu, Mila cukup kuat untuk menceritakan kembali detik-detik mencekam sebelum tabrakan terjadi. Ditemui di Rumah Sakit Islam Purworejo sehari setelah kejadian, Mila berbagi pengalaman yang masih membekas kuat dalam ingatannya.

Read More

“Waktu itu angkot kami sedang jalan di turunan. Di belakang kami ada mobil pribadi, dan di belakangnya lagi truk tronton,” ujarnya lirih.

Baca Juga: Tragedi Purworejo: Sopir Truk Meninggal di RS Sardjito Yogyakarta, Korban Jadi 12 Orang

Ia mengingat jelas suara klakson panjang yang terdengar dari arah belakang, menandakan truk melaju tak terkendali. Ketika truk itu terus meluncur kencang, kepanikan melanda seluruh penumpang angkot.

“Kami semua panik, berteriak… tapi tidak ada yang bisa dilakukan. Truk itu seperti tidak bisa berhenti,” kata Mila dengan suara gemetar.

Mila tidak sendirian. Dua rekannya, Ayu Salwa (26) dan Sufita (24), juga berhasil selamat dari maut meski mengalami luka. Ketiganya adalah bagian dari rombongan guru yang sedang dalam perjalanan menghadiri takziah.

Kecelakaan tersebut menyisakan luka fisik dan trauma mendalam, tidak hanya bagi para korban selamat, tetapi juga keluarga besar sekolah dan masyarakat yang kehilangan belasan jiwa dalam sekejap.

Baca Juga: Daftar Identitas 11 Korban Meninggal dan 6 Luka dalam Kecelakaan Maut di Purworejo

Kini, setelah tragedi ini, sorotan tertuju pada pentingnya keselamatan di jalan raya, terutama di jalur rawan seperti turunan tajam yang kerap menjadi titik rawan kecelakaan. Proses investigasi terus dilakukan oleh pihak berwenang untuk mengungkap penyebab pasti dan kemungkinan kelalaian dalam perawatan kendaraan berat seperti truk tronton.

Tragedi memilukan itu terjadi pada Rabu, 7 Mei 2025. Ia menumpang angkot bersama rekan-rekan sesama guru dari SDIT Qur’an As Syafi’iyah Mendut, tempatnya mengabdi selama bertahun-tahun. Rombongan itu dalam perjalanan untuk melayat keluarga kepala sekolah mereka di Purworejo.

Musibah ini mengguncang banyak pihak. Sebelas nyawa melayang — sepuluh di antaranya adalah perempuan muda, para pendidik yang sedang menjalankan misi kemanusiaan: takziah. Mereka adalah Aulia Anggi Praktiwi, Divya Kreswinannda, Isna Hayati, Naely Nur Sadiyah, Finna Mukarromah, Nely Suroya, Melani Septiani, Naqi Umi Rohmah, Siti Khur Fatonah, Hesti Nurngaini Rahayu, dan Edy Sunaryo, sang sopir. []

Related posts