Ikan-ikan yang Terlepas Saat Hujan: Nestapa Pemilik Kolam, Berkah Bagi Pemancing

  • Whatsapp
pemancing ikan
Ilustrasi pemancing ikan (Ist)

BacaJogja – Hujan deras yang mengguyur kawasan Sleman pada Jumat sore bukan hanya membawa genangan air dan banjir, tetapi juga cerita tentang kerugian, harapan, dan berkah yang datang tak disangka-sangka.

Di wilayah Tajem, Sleman, beberapa kolam pemancingan ikan rusak berat akibat sungai yang meluap. Tak hanya pagar kolam yang jebol, ribuan ikan peliharaan ikut hanyut terbawa arus. Jono, seorang pemilik kolam pemancingan, hanya bisa pasrah melihat ikannya menghilang dalam gelombang banjir.

Read More

“Ini kolam saya rawat bertahun-tahun, sekali hujan deras semua terbawa. Ikan-ikan itu modal saya,” ujar Jono dengan nada lirih. Ia berharap pemerintah bisa memberi bantuan agar dirinya dan pemilik kolam lain bisa bangkit kembali. “Kalau nggak dibantu, ya berat. Kami kehilangan semuanya.”

Baca Juga: Tragis, Bocah Meninggal Tenggelam di Kubangan Bekas Tambang Pasir di Bantul

Tak hanya Sleman yang terdampak. Embung Potorono di Banguntapan, Bantul, yang seharusnya menjadi tampungan air hujan, juga tak sanggup menahan luapan kiriman dari wilayah utara. Air meluber, dan ratusan ikan yang biasa hidup tenang di embung itu ikut hanyut ke parit-parit dan sungai kecil di sekitarnya.

Warga sekitar Embung Potorono juga dilanda kekhawatiran akan kemungkinan banjir susulan. Beberapa di antara mereka tampak bergotong royong membersihkan saluran air dan menghalau ikan-ikan lepas yang masuk ke pekarangan rumah. Meskipun merasa prihatin terhadap pemilik kolam, mereka juga tak menampik bahwa situasi ini menjadi semacam “perayaan kecil” bagi para pemancing dadakan.

Fenomena memancing ikan lepas ini bahkan menyedot perhatian di media sosial. Sejumlah video dan foto memperlihatkan warga berbondong-bondong membawa joran, ember, dan senter ke tepi sungai dan parit. Ada pula yang datang dari luar daerah, setelah mendengar kabar bahwa “ikan-ikan gratis” tengah berkeliaran di aliran air pascabanjir. “Jarang-jarang bisa mancing dan dapat ikan nila segede paha,” ujar Arif, warga Pleret yang datang malam hari ke lokasi.

Baca Juga: Senja, Kereta, dan Aroma Sate Usus: Pesona Angkringan Timbangan Tebu di Sleman

Peristiwa ini menimbulkan simpati dari warga. Di tengah keprihatinan atas kerugian para pemilik kolam, banyak yang mencoba menguatkan dengan ucapan penuh harap, “Rezeki bisa dicari lagi. Yang penting sehat.”

Namun, di balik musibah, ada yang tak disangka: berkah bagi para pemancing. Sejak malam banjir itu, spot-spot baru bermunculan. Parit kecil, tepi sungai, bahkan saluran irigasi mendadak ramai oleh para pemancing yang datang membawa joran dan umpan seadanya.

Salah seorang penjual alat pancing di kawasan Banguntapan mengaku dagangannya laris manis sejak malam itu. “Biasanya saya tutup jam lima sore, ini semalam jam sepuluh malam masih banyak yang beli joran dan umpan. Paling banyak dicari itu cacing,” katanya sambil melayani pelanggan baru.

Fenomena ini membawa keberkahan bagi pedagang alat pancing dan penjual pakan ikan. Mereka yang biasanya hanya berjualan di siang hari kini membuka lapak hingga larut malam, mengikuti gelombang antusias para pemancing dadakan yang ingin “berburu” ikan-ikan lepas.

Baca Juga: Riwayat Tanah Era Penjajahan Jepang Diselesaikan, 811 Sertifikat Resmi Milik Warga Bantul

Tak hanya penjual alat pancing, para pemilik warung di sekitar lokasi pun ikut kecipratan rezeki. Mie instan, kopi panas, dan gorengan ludes diserbu para pemancing yang begadang semalaman. “Biasanya malam sepi, sekarang rame kayak pasar,” ucap Bu Siti, pemilik warung kecil dekat saluran irigasi.

Spot-spot pancing dadakan pun bermunculan. Anak-anak hingga orang tua rela duduk di bawah lampu sorot atau hanya mengandalkan cahaya senter demi merasakan sensasi memancing ikan lepas. Banyak yang mengaku, meski bukan pemancing rutin, mereka ikut turun tangan karena penasaran.

Musibah memang datang tak diundang, namun kadang menyisakan serpihan harapan. Di balik kolam yang rusak dan ikan yang hanyut, roda kehidupan tetap berputar—dengan cara yang tak selalu bisa ditebak. []

Related posts