Penemuan Mayat di Irigasi Kalibawang Kulon Progo, Warga Minta Ada Pengaman Saluran Air

  • Whatsapp
irigasi kalibawang
Saluran irigasi di Kalibawang Kulon Progo. (Ist)

BacaJogja – Penemuan mayat seorang remaja laki-laki di pintu air saluran irigasi, Banjarharjo, Kalibawang, Kulon Progo, mengundang perhatian publik. Korban ditemukan Senin (23/6/2025) oleh petugas pengairan yang sedang menyisir saluran air, tersangkut di saringan pintu air.

Korban, yang diperkirakan berusia sekitar 17 tahun, masih mengenakan jaket dan helm saat ditemukan. Jenazah segera dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Boro Kalibawang untuk proses identifikasi dan pemeriksaan lebih lanjut. Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi terkait identitas dan penyebab pasti kematiannya.

Read More

Kejadian ini memantik kembali kekhawatiran masyarakat terkait minimnya pengamanan di sepanjang aliran saluran irigasi di area tersebut. Padahal yang melintasi berbagai wilayah padat aktivitas.

Baca Juga: Misteri Perahu “Barokah Mitabu” Patah Terdampar di Parangtritis, Tanpa Penumpang dan Tanda Korban

Salah satu usulan yang mengemuka dari warga adalah pentingnya pemasangan pagar pengaman di sepanjang jalur selokan, khususnya di titik-titik rawan seperti tikungan tajam, jembatan sempit, atau area gelap.

“Ayoo usul ke para Pemimpin Daerah yang wilayahnya dilintasi saluran irigasi… agar memberikan pagar pengaman. Jadi jika ada insiden di jalan, tidak langsung jatuh ke saluran air,” tulis warga di media sosial, menanggapi peristiwa tragis di Banjarharjo tersebut.

Peristiwa ini diduga berkaitan dengan kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban tercebur ke saluran air. Sayangnya, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia (MD). Warga berharap pemerintah daerah segera bertindak untuk mencegah kejadian serupa terulang.

Baca Juga: Senandung Ombak Selatan: Saat Musik Keroncong, Cinta Pantai, dan Isu Lingkungan Menyatu di Goa Cemara

Sebelumnya, Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Sarjoko menyatakan, pada awalnya, identitas korban belum diketahui. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan sidik jari dan dicocokkan dengan data dari keluarga, jasad tersebut dipastikan adalah MR, warga Kalibawang. “Piket Identifikasi melakukan perbandingan sidik jari dengan milik orang tua korban dan hasilnya identik,” jelasnya.

Hasil pemeriksaan medis menyebutkan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh MR. Pihak keluarga pun menyatakan tidak menginginkan autopsi dilakukan.“Hasil medis menyatakan korban tidak ada tanda-tanda kekerasan. Keluarga juga menolak autopsi,” tambah Sarjoko. []

Related posts