Aceh dan Papua Diguncang Gempa Berkekuatan di Atas M5

  • Whatsapp
gempa bumi
Ilustrasi gempa bumi. (Foto: Istimewa)

BacaJogja – Gempa berkekuatan di atas magnitutudo (M)5 mengguncang Aceh dan Papua pada Selasa, 28 Mei 2024 malam. Gempa di Aceh berkekuatan M5,9 terjadi pukul 18.52 WIB. BMKG memastikan gempa tersebut tak berpotensi tsunami.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, gempa tektonik mengguncang wilayah Pantai Barat Simeulue, Aceh. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan M5,9.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Empat Korban Meninggal Dampak Longsor di Pegunungan Arfak Papua Barat

“Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,78° LU ; 95,57° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 95 Km arah barat laut Sinabang-Aceh pada kedalaman 22 km,” katanya.

Hingga pukul 19.15 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.

Baca Juga: Refleksi Mengenang 18 Tahun Gempa Jogja 27 Mei 2006

Dia mengatakan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI,” tegasnya.

Sementaraa di Papua, terjadi di wilayah tenggara Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan dengan kekuatan magnitudo (M) 5,2 pada pukul 20.54 WIB.

Baca Juga: Asyik Juni 2024 Ada Libur Panjang 4 Hari, Mau Piknik ke Mana?

Menurut informasi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), gempa tersebut memiliki kedalaman 151 kilometer. “Gempa 584 km Tenggara Pegunungan Bintang-Papua,” tulis BMKG akun resmi Twitter (X), Selasa (28/5/2024).

Lokasi gempa di Pegunungan Bintang Papua terjadi pada titik koordinat 5,56 derajat Lintang Selatan dan 145,68 derajat Bujur Timur. “Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” terang BMKG. []

Related posts