One Day One Ons: Program Sedekah Beras Bantu Warga Kurang Mampu di Yogyakarta

  • Whatsapp
sedekah beras
Ilustrasi beras (Istimewa)

BacaJogja – Masjid Bani Ismail di Kampung Sorosutan, Umbulharjo, menghadirkan kepedulian sosial melalui program One Day One Ons (ODO). Program ini mengajak masyarakat untuk bersedekah minimal Rp1.000 setiap hari, yang kemudian dikonversikan menjadi beras bagi warga kurang mampu.

Takmir Masjid Bani Ismail, Jaya Suryadi, menjelaskan bahwa sedekah yang dikumpulkan setiap bulan rata-rata mencapai Rp3,5 juta atau setara dengan 3,5 kuintal beras. Bantuan tersebut kemudian disalurkan kepada 120 penerima manfaat.

Read More

“Setiap bulan, dana yang terkumpul kami belikan beras dan mendistribusikannya kepada warga kurang mampu,” ujar Jaya saat ditemui.

Baca Juga: PRNU Panjangrejo Bantul Buka Puasa Bersama dan Santunan untuk 50 Anak Yatim

Selain ODO, Masjid Bani Ismail juga memiliki program rutin lainnya, seperti kajian lansia dan pemberian paket sembako setiap bulan bagi 12 lansia dhuafa di wilayah Sorosutan. “Kami ingin memastikan bahwa perhatian terhadap mereka tidak hanya ada di bulan Ramadan, tetapi juga di kesempatan lainnya,” tambahnya.

Pemkot Yogyakarta Dukung Program Kesejahteraan Lansia

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, yang turut hadir dalam kegiatan di Masjid Bani Ismail, menegaskan pentingnya perhatian kepada lansia di Kota Yogyakarta. Salah satu langkah yang diambil pemerintah adalah penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan gratis setiap tiga bulan sekali serta rencana realisasi program Satu Kampung, Satu Tenaga Kesehatan.

“Harapan kami, para lansia tidak perlu khawatir terkait pemeriksaan kesehatan. Pemerintah juga menanggung biaya BPJS bagi warga Kota Yogyakarta yang belum terdaftar,” ujar Hasto dalam acara Safari Tarawih di Masjid Bani Ismail, Kamis (20/3).

Baca Juga: Fenomena Video Viral: Dari Bu Guru Salsa, Bidan Rita, hingga Jaksa Tasya, Siapa yang Paling Diburu?

Selain membahas kesejahteraan lansia, Hasto juga menyoroti persoalan pengelolaan sampah di Kota Yogyakarta. Ia menargetkan 46 depo sampah di wilayah tersebut bersih sebelum Idul Fitri.

“Dalam 100 hari kerja, pemerintah akan mengupayakan agar seluruh depo sampah bersih. Kami mengimbau warga untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan dan mendukung program pengelolaan sampah yang lebih baik,” tegasnya.

Hasto juga menyampaikan bahwa jumlah penggerobak sampah di Yogyakarta meningkat dari 600 menjadi 1.026 orang, menunjukkan kesadaran masyarakat yang lebih tinggi terhadap kebersihan kota.

Dengan kolaborasi antara pemerintah, masjid, dan warga, diharapkan kesejahteraan masyarakat Kota Yogyakarta dapat terus meningkat melalui berbagai program sosial dan lingkungan yang berkelanjutan. []

Related posts