BacaJogja — Bencana tanah longsor yang terjadi di jalur Cangar, penghubung Mojokerto–Batu, menelan korban jiwa. Hingga Jumat (4/4/2025) siang, sebanyak 10 orang dinyatakan meninggal dunia dalam tragedi yang mengguncang kawasan wisata tersebut.
Tanah dan batu tiba-tiba meluncur deras dari tebing di bawah Coban Watu Ondo pada Kamis siang (3/4/2025), saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Longsoran tersebut menutup seluruh badan jalan dan menimbun sejumlah kendaraan yang tengah melintas.
Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur, Gatot Subroto, menyatakan bahwa upaya evakuasi dilakukan secara intensif oleh tim gabungan dari BPBD Kabupaten Mojokerto dan Kota Batu.
Baca Juga: Film Pabrik Gula Tembus 1 Juta Penonton, Sinopsis dan Fakta Menariknya!
“Alat berat sudah kami kerahkan ke lokasi. Proses evakuasi cukup sulit karena kondisi medan yang labil dan cuaca yang tidak menentu,” ungkap Gatot, Jumat siang.
Daftar Korban Longsor
Berdasarkan data posko gabungan, berikut identitas 10 korban yang telah ditemukan:
Penumpang Mobil Inova Ribon:
- Masjid Zatmo Setio (sudah dimakamkan), warga Klopo Sepuluh, Sukodono, Sidoarjo
- Rani Angraini (28)
- H. Wahyudi (71)
- Hj. Jainah (61)
- Syahrul Nugroho RS (6)
- Putri Qiana Ramadhani (2)
- Sauda (70), warga Suruh, Sukodono, Sidoarjo
Baca Juga: Skandal Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Ayu Aulia Bongkar Fakta Mengejutkan, Netizen Heboh!
Penumpang Mobil Pikap S 9137 NI:
- Fitria Handayani (30), warga Jatijejer, Trawas, Mojokerto
- Ahmat Fiki Muzaki (30)
- Mikaila FZ (3)
Ketujuh korban dari mobil Inova telah dievakuasi ke RS Batu, sementara tiga korban dari mobil pikap dilarikan ke RS Sumber Glagah.
Imbauan dan Edukasi untuk Masyarakat
Bencana longsor seperti ini mengingatkan pentingnya kewaspadaan, terutama saat melakukan perjalanan di daerah pegunungan. BPBD Jawa Timur mengimbau masyarakat untuk:
- Selalu memantau informasi cuaca dan peringatan dini bencana.
- Menghindari perjalanan saat hujan deras atau kondisi cuaca ekstrem.
- Memilih jalur yang aman dan stabil, terutama di daerah rawan longsor.
- Membawa perlengkapan darurat seperti makanan, air, dan obat-obatan.
- Mengikuti arahan dari petugas dan pihak berwenang saat terjadi bencana.
“Kesadaran masyarakat dalam menghadapi potensi bencana sangat penting untuk mengurangi risiko korban jiwa,” tambah Gatot []