Suara Hati Ayah Sheila Amelia, Mahasiswi UGM yang Ditemukan Meninggal di Lereng Lawu

  • Whatsapp
pemakaman Sheila Amelia
Pemakaman Sheila Amelia Christant, mahasiswa UGM asal Madiun. (Dok. UGM)

BacaJogja –  Suprapto tak pernah menyangka, kerinduannya akan anak sulung yang tengah menuntut ilmu di Yogyakarta akan berakhir dalam duka mendalam. Sheila Amelia Christanti, mahasiswi Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) asal Madiun, ditemukan meninggal dunia setelah dilaporkan hilang selama 19 hari. Perjalanan pulang yang mestinya membawa Sheila kembali ke pelukan keluarga berubah menjadi perpisahan abadi.

“Anaknya pendiam dan mandiri,” lirih Suprapto saat mengenang putri tercintanya.

Read More

Sejak awal, Suprapto sebenarnya berharap agar Sheila kuliah di kota kelahirannya, Madiun. Tak lain agar lebih dekat dengan rumah dan orang tua. Namun tanpa diduga, Sheila mengambil keputusan sendiri. “Kami malah baru tahu setelah dia diterima di UGM. Baru bilang ingin pindah kuliah setelah pengumuman lolos,” kenangnya, menahan haru.

Baca Juga: Festival Jeron Beteng 2025: Dari Giwangan hingga Mancanegara, Menari Bersama di Yogyakarta

Sheila, mahasiswi program studi Sosial Ekonomi Pertanian itu, dikenal gigih dan tekun dalam belajar. Meski sifatnya tertutup, semangatnya dalam dunia akademik membuatnya mudah dikenang. Ia aktif dalam proyek kelompok, tak segan menjawab pertanyaan dosen, dan kerap membantu teman-temannya yang kesulitan memahami materi.

“Dia itu orangnya tenang banget, tapi kalau sudah ngobrol soal tugas, langsung semangat. Sheila selalu jadi orang pertama yang tanya ke dosen atau ngajak kami diskusi,” kenang Fira, salah satu teman Sheila.
“Dia jarang cerita hal pribadi, tapi kalau teman lagi kesulitan, dia yang paling cepat membantu. Kami semua kehilangan sosok yang tulus dan baik,” tambahnya.

Namun pada 25 Maret 2025, semua berubah. Hari itu, Sheila berpamitan untuk mudik ke Madiun. Tapi ia tak kunjung sampai. Tiga hari berlalu tanpa kabar, membuat keluarga panik. Laporan kehilangan disampaikan ke kampus dan kepolisian. Upaya pencarian dilakukan dari menyusuri jalur kemungkinan hingga menyebarkan informasi di media sosial. Namun tak membuahkan hasil.

Baca Juga: Kisah di Balik Kursi 13A: Saat Empati Tergilas Ego di Dalam Kereta Api

Rekaman CCTV terakhir menunjukkan Sheila keluar dari kos di kawasan Seturan pukul 11.03 WIB, lalu menuju arah Jalan Solo. Informasi terakhir menyebut ia melintasi Tawangmangu sekitar pukul 15.00 WIB. Setelah itu, Sheila seolah lenyap tanpa jejak.

Hingga pada Sabtu pagi (12/4), harapan keluarga sirna. Jenazah perempuan muda ditemukan di kawasan Lawu Green Forest, Magetan. Setelah proses identifikasi, dipastikan itu adalah Sheila. Ia diduga mengalami kecelakaan tunggal—menabrak rambu jalan dan masuk ke parit.

Jenazah Sheila dimakamkan pada Minggu (13/4) dini hari pukul 02.00. Tangis keluarga, kerabat, dan teman-teman kuliah mengiringi kepergiannya.

Baca Juga: Suami Istri Meninggal dalam Kecelakaan Maut di Kulon Progo, Polisi: Truk Diduga Langgar Marka Jalan

Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., turut menyampaikan belasungkawa mendalam. “Kami mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas berpulangnya Almarhumah Sheila Amelia Christanti. Semoga mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” ucapnya. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pencarian.

Namun di tengah segala ucapan duka, suara hati sang ayah tetap paling menggema. “Dia memang tidak banyak cerita. Tapi kami tahu dia kuat. Kami percaya dia mengejar mimpinya dengan sepenuh hati,” ucap Suprapto.

Kini, mimpi itu telah terhenti. Tapi jejak perjuangan Sheila tak akan pernah hilang. Ia telah meninggalkan kisah tentang kemandirian, ketekunan, dan keberanian melangkah jauh dari rumah demi pendidikan dan masa depan. Sebuah warisan sunyi yang akan selalu hidup dalam ingatan keluarga, sahabat, dan kampus tempat ia tumbuh. []

Related posts