BacaJogja — Sebanyak 3.202 jemaah haji asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi dilepas keberangkatannya oleh Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, dalam acara pamitan haji di Bangsal Kepatihan, Selasa (6/5). Mewakili Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Sri Paduka menyampaikan pesan penting kepada seluruh jemaah agar menjaga kondisi fisik selama menjalani ibadah di tanah suci yang tahun ini bertepatan dengan musim panas ekstrem di Arab Saudi.
“Ibadah haji tahun ini bertepatan dengan musim panas di Arab Saudi. Oleh karena itu, kami imbau Bapak/Ibu untuk senantiasa mengatur waktu ibadah dan istirahat dengan bijak, menjaga asupan cairan, dan mengikuti arahan petugas haji demi kelancaran ibadah,” ujar Sri Paduka.
Dalam sambutan tersebut, Sri Paduka menjelaskan bahwa suhu udara di Makkah dan Madinah selama Mei dapat berkisar antara 38°C hingga 41°C, bahkan bisa mencapai maksimum 44°C. Ia mengingatkan bahwa kondisi ini bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi jemaah lanjut usia.
Baca Juga: Pengendara Aerox Teriak ‘Klitih’ di Sleman, Pemuda Tak Bersalah Jadi Korban Kekerasan
Lebih lanjut, Sri Paduka menegaskan bahwa ibadah haji adalah panggilan suci yang tidak semua umat Islam dapatkan. Oleh karenanya, ia mengajak jemaah untuk bersyukur dan mempersiapkan diri secara fisik, mental, dan spiritual.
“Semoga perjalanan ibadah ini diberikan kelancaran, kemudahan, serta keselamatan dari berangkat hingga kembali ke tanah air. Kami semua turut mendoakan agar Bapak/Ibu sekalian dapat menunaikan seluruh rangkaian ibadah dengan sempurna dan kembali membawa predikat haji yang mabrur,” tambahnya.
Di akhir sambutan, Sri Paduka menitipkan doa dari tanah suci untuk keselamatan dan kemajuan bangsa serta kesejahteraan masyarakat DIY. “Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan melindungi setiap langkah Bapak/Ibu sekalian,” tuturnya.
Data Jemaah: Sleman Terbanyak, Jemaah Tertua 92 Tahun
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, Ahmad Bahiej, dalam laporannya menjelaskan bahwa jumlah jemaah haji DIY tahun ini terdiri dari 3.184 jemaah dan 18 petugas haji daerah. Dari jumlah tersebut, dua orang mengalami mutasi keluar wilayah DIY.
Baca Juga: Dosen UGM Kritik Dedi Mulyadi soal Vasektomi Jadi Syarat Bansos
Sleman menjadi daerah pengirim jemaah terbanyak dengan 1.208 orang, disusul Bantul (923), Kota Yogyakarta (448), Kulon Progo (332), dan Gunungkidul (273). Jemaah tertua bernama Sigit Wasono (92 tahun 3 bulan) dari Kemantren Kraton, Kota Yogyakarta. Sementara yang termuda adalah Muhammad Fauzan Hibrizi (18 tahun 4 bulan) dari Sabdodadi, Bantul.
DIY akan mengirimkan jemaahnya dalam 10 kelompok terbang (kloter), yakni kloter 63 hingga 71, serta tambahan 21 jemaah Bantul yang tergabung di kloter 62.
Berangkat dari Embarkasi Solo, Mayoritas Tinggal di Misfalah
Semua jemaah haji DIY diberangkatkan melalui Embarkasi Solo (SOC). Kloter pertama (62-SOC) akan masuk Asrama Haji Donohudan pada 19 Mei pukul 18.00 WIB dan diberangkatkan keesokan harinya pukul 18.15 WIB. Keberangkatan akan berlangsung bertahap hingga 22 Mei 2025.
“Selama di Makkah, mayoritas jemaah akan menempati akomodasi di kawasan Misfalah, sekitar 2 kilometer dari Masjidil Haram. Khusus kloter 71-SOC akan menginap di kawasan Syisyah, berjarak sekitar 4 kilometer dari pusat kota dan dekat dengan kawasan Mina,” jelas Ahmad Bahiej.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Pemda DIY atas dukungannya dalam rencana pendirian Embarkasi Haji DIY di Kulon Progo. “Kami mohon doa restu agar jemaah haji DIY diberi kemudahan dan kesehatan dalam menjalankan ibadah, serta kembali ke Tanah Air dengan selamat dan menjadi haji mabrur,” pungkasnya. []