9.200 Pelari Ikuti Mandiri Jogja Marathon 2025: Yogyakarta Mantap Jadi Destinasi Sport Tourism

  • Whatsapp
MJM2025
Bank Mandiri dan Dinas Pariwisata DIY saat jumpa pers event Mandir Jogja Marathon. (BacaJogja)

BacaJogja — Candi Prambanan kembali menjadi saksi perhelatan akbar Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2025 yang akan digelar pada 22 Juni mendatang. Mengusung tema “Accelerate Your Limit, Embrace The Culture”, ajang ini siap mencetak sejarah bukan hanya sebagai ajang lari berskala internasional, tetapi juga sebagai katalis pertumbuhan ekonomi daerah dan penguatan komitmen keberlanjutan berbasis prinsip ESG (Environmental, Social and Governance).

Sebanyak 9.200 pelari dari 17 negara akan berlaga dalam empat kategori utama: Marathon, Half Marathon, 10K, dan 5K Fun Run. Kehadiran peserta dari Kenya, AS, Inggris, Jepang, Korea Selatan, hingga negara-negara ASEAN menandai MJM sebagai salah satu ajang lari paling inklusif dan bergengsi di Indonesia.

Read More

SEVP Corporate Relations Bank Mandiri, M. Wisnu Trihanggodo, menyatakan bahwa MJM 2025 bukan sekadar kompetisi olahraga. “Ini adalah ruang kolaborasi lintas sektor untuk mendorong ekonomi lokal, inovasi teknologi berkelanjutan, dan kesadaran kolektif akan keberlanjutan,” tegasnya dalam konferensi pers di Yogyakarta (19/6).

Baca Juga: Dari Gempa Bantul ke Gerbang UGM: Kisah Varen dan Doa Ibu Pedagang Kantin

Riset Mandiri Institute menunjukkan bahwa MJM dalam dua tahun terakhir mampu mendorong belanja wisata di DIY meningkat lebih dari sepertiga pada pekan pelaksanaannya. Lonjakan ini berasal dari mobilitas wisatawan, aktivitas di sektor perhotelan, transportasi, kuliner, hingga UMKM lokal.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadi, menyebut MJM sebagai pendorong utama sport tourism. “Event ini memperpanjang masa tinggal wisatawan, menciptakan sirkulasi ekonomi, dan mempromosikan Yogyakarta secara lebih luas sebagai destinasi unggulan Asia Tenggara,” ujarnya.

Lomba Lari Bertaraf Internasional

Race Director MJM 2025, Pandu Bagus Buntaran, menekankan bahwa kualitas teknis MJM tetap konsisten dengan standar global. “Rute lomba telah bersertifikasi AIMS, memungkinkan pencatatan waktu resmi bagi pelari nasional maupun internasional,” jelasnya.

Selain jalur yang menantang, rute MJM menyuguhkan panorama khas Yogyakarta: Candi Prambanan, sawah membentang, hingga budaya lokal yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pelari dunia.

Baca Juga: Duka Tanpa Curiga: Keluarga Ikhlas, Polisi Tutup Kasus Kematian Tragis di Pantai Ngungap Gunungkidul

mandiri jogja marathon
Foto bersama usai jumpa pers event Mandiri Jogja Marathon (BacaJogja)

Komitmen terhadap keberlanjutan menjadi ciri khas MJM 2025. Lewat kampanye “Mandiri Looping For Life”, pelari dapat mengakses fitur Livin’ Planet di aplikasi Livin’ by Mandiri untuk menghitung emisi karbon perjalanan mereka. Lebih dari itu, mereka bisa menebus jejak karbon dengan membeli pohon alpukat dan aren yang akan ditanam di Jember—memberi dampak ekonomi langsung kepada petani lokal.

Bank Mandiri juga mengolah pakaian pegawai menjadi souvenir daur ulang sebagai bentuk nyata implementasi circular economy, mengurangi limbah tekstil dalam pelaksanaan event.

Bentuk keberlanjutan lain ditampilkan lewat medali bertema sumbu filosofis Yogyakarta, yang merupakan bagian dari seri lima tahun ke depan (2025–2029). Jika dikumpulkan lengkap, kelima medali akan membentuk satu visual utuh yang merepresentasikan harmoni budaya dan spiritualitas Yogyakarta—dari Laut Selatan hingga Gunung Merapi.

Baca Juga: Pantai Ngungap Gunungkidul: Surga Tersembunyi Bernuansa Mistis di Balik Tebing Samudera

Dari Race Village hingga Bakti Sosial: Semua Terlibat

Di race village yang terletak di sekitar area start dan finish, peserta akan merasakan nuansa interaktif dan inklusif. Program Aksi Bersih Mandiri menghadirkan fasilitas pengelolaan sampah organik dan anorganik yang melibatkan warga setempat sebagai bentuk pemberdayaan dan edukasi lingkungan.

Di sisi sosial, Bank Mandiri meluncurkan program Mandiri Bakti Kesehatan, menyediakan layanan kesehatan gratis di tiga lokasi: Keraton Yogyakarta, Imogiri, dan Pakualaman. Selain itu, lewat Mandiri Sahabat Desa di 18 titik kawasan Prambanan, Mandiri menghadirkan literasi keuangan, mini race, senam, masak besar bersama warga, hingga kerja bakti desa.

“Setiap langkah pelari di MJM adalah kontribusi untuk kesehatan bumi, ekonomi lokal, dan masyarakat sekitar,” ujar Wisnu.

Dari Jogja untuk Indonesia: Manfaat Ekonomi untuk Semua

Bank Mandiri turut menggencarkan berbagai promo seperti cashback, hadiah langsung, hingga diskon merchant dalam semangat “Dari Jogja untuk Indonesia”. Para pelari juga berkesempatan mengunjungi mini expo MLAKU LOKAL (Mandiri Laku Lokal) yang menampilkan UMKM, pertunjukan seni, dan booth interaktif selama Racepack Collection di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, 19–21 Juni 2025.

Baca Juga: Gerakan Sejuta Biopori: Pemkot Yogyakarta dan Bank Sampah DIY Kolaborasi Organikkan Jogja

Informasi lengkap MJM 2025 tersedia di situs bmri.id/promojogmar dan media sosial resmi @bankmandiri.

Tak hanya itu, peserta akan terlindungi dengan asuransi kecelakaan senilai total Rp450 miliar dari AXA Mandiri, serta mendapat layanan Digital Health Check Up selama acara. Ini menegaskan komitmen Mandiri dalam menghadirkan rasa aman menyeluruh dalam pelaksanaan event besar.

Dengan rute internasional, partisipasi global, dan komitmen ESG yang nyata, Mandiri Jogja Marathon 2025 tidak hanya menjadi arena unjuk prestasi atletik, tetapi juga simbol kolaborasi sektor keuangan, pariwisata, lingkungan, dan masyarakat.

“MJM 2025 menjadi momentum strategis dalam memperkuat ekosistem sport tourism yang berkelanjutan dan inklusif. Ini bukan hanya tentang lari, tapi juga tentang warisan budaya dan kontribusi sosial,” tutup Wisnu. []

Related posts