Musik Jalanan di Lampu Merah Jogja: Harmoni yang Menghibur di Tengah Kemacetan

  • Whatsapp
musik jalanan
Musik jalanan Jogja (Ist)

BacaJogja – Di tengah deru kendaraan dan panas aspal jalanan, Yogyakarta menyuguhkan kejutan kecil yang menyentuh hati. Bukan dari panggung besar atau auditorium mewah, melainkan dari perempatan jalan—tempat biasanya orang hanya menunggu lampu hijau menyala.

Kini, perempatan Gejayan, Tugu, dan sejumlah titik ramai lainnya menjadi ruang hidup bagi seni jalanan yang memikat: musik.

Read More

Baca Juga: Waspada! Hari Ini Ketinggian Gelombang 4 Meter di Pantai Selatan Yogyakarta

Dengan alat musik sederhana seperti angklung, gitar akustik, hingga cajon, para musisi jalanan hadir membawakan pertunjukan dadakan yang memecah kejenuhan. Lagu-lagu yang mereka pilih pun beragam, mulai dari tembang tradisional Jawa hingga hits pop kekinian.

Dalam waktu singkat, suasana lampu merah yang biasanya monoton berubah menjadi panggung mini penuh semangat.

Tak sedikit pengendara yang ikut menikmati momen tersebut. Ada yang menyanyi pelan mengikuti irama, merekam video untuk media sosial, hingga memberikan apresiasi berupa uang atau sekadar senyuman.

Baca Juga: Festival Jodangan Goa Cerme 2025: Perpaduan Tradisi, Budaya, dan Spiritualitas di Bantul

Di antara kemacetan dan kebisingan kota, musik yang mengalun dari trotoar menghadirkan rasa hangat yang langka—sebuah pengingat bahwa seni bisa tumbuh di mana saja.

Lebih dari sekadar hiburan, aksi para musisi jalanan ini mencerminkan semangat berkesenian yang tak terbatas ruang. Mereka menjadikan trotoar dan perempatan sebagai kanvas untuk mengekspresikan diri sekaligus memperkaya atmosfer kota.

Jogja memang istimewa, dan aksi para pemusik jalanan ini menjadi salah satu alasan kenapa kota ini terus dirindukan. Di sini, kreativitas tak mengenal batas. Bahkan di detik-detik menunggu lampu hijau, ada alunan nada yang menyapa hati. []

Ditulis oleh: Saniah Fajrin
Universitas Darussalam Gontor

Related posts