Sri Sultan Dukung Penelusuran Jejak Ratu Batang dan Hubungan Kultural dengan Kasultanan Yogyakarta

  • Whatsapp
sultan dan batang
Bupati Batang M. Faiz Kurniawan bersama sejumlah tokoh masyarakat menemui Sri Sultan HB X di Kepatihan Yogyakarta, pada Senin (13/10). (Pemda DIY)

BacaJogja – Upaya menggali kembali sejarah Kabupaten Batang mendapat dukungan langsung dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Hal ini terungkap dalam kunjungan kerja Bupati Batang M. Faiz Kurniawan bersama sejumlah tokoh masyarakat ke Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan Yogyakarta, pada Senin (13/10).

Bupati Faiz menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk menelusuri jejak sejarah Ratu Batang dan hubungan kultural antara Kabupaten Batang dengan Kasultanan Yogyakarta.

Read More

“Pemerintah daerah Kabupaten Batang bersama dengan tokoh-tokoh masyarakat bersilaturahmi dengan Sri Sultan, yang pertama adalah untuk menggali sejarah keterkaitan Ratu Batang dengan Kesultanan Yogyakarta,” ujar Faiz.

Baca Juga: Tragedi Alas Pudak Gunungkidul: Kisah Pilu Petani yang Berhenti Berjuang Melawan Utang

Dalam catatan sejarah, Ratu Batang disebut pernah menikah dengan Sultan Agung, dan keduanya dimakamkan berdampingan di Kompleks Makam Imogiri. Fakta ini menjadi dasar penting untuk menelusuri asal-usul Batang dan peranannya dalam sejarah Kerajaan Mataram.

“Kami juga ingin menggali sejarah terkait detil berdirinya Kabupaten Batang. Sekaligus belajar kepada Ngarso Dalem bagaimana menumbuhkan kesadaran sejarah untuk membentuk jati diri masyarakat Batang,” lanjutnya.

Menurut Faiz, Sri Sultan menyambut baik niat tersebut dan memberikan dukungan penuh agar riset sejarah Batang dapat dilakukan lebih luas. Sultan juga meminta agar Dinas Kebudayaan DIY dan Pemerintah Kabupaten Batang menjalin kolaborasi riset sejarah dan literatur.

“Ngarso Dalem sangat mendukung cita-cita kita menggali sejarah Kabupaten Batang dan meminta agar Dinas Kebudayaan DIY memberikan ruang bagi kami untuk menggali literatur,” katanya.

Baca Juga: Yogyakarta Madep Ngidul: Bantul Tata Ulang TPR untuk Keadilan Ekonomi Wisata Pantai

Lebih lanjut, Sri Sultan juga berpesan agar tim riset Batang menelusuri arsip hingga ke luar negeri, termasuk ke Belanda, untuk mencari literatur terkait sejarah Batang dan Mataram.

“Karena akan ada utusan ke Belanda untuk menggali sejarah, beliau juga menitipkan agar literasi terkait sejarah Kabupaten Batang turut dicari di sana,” ungkap Faiz.

Selain membahas sejarah, dalam kesempatan itu Pemkab Batang juga mengundang Sri Sultan untuk hadir dalam perayaan Hari Jadi Kabupaten Batang sebagai bentuk penghormatan sekaligus mempererat hubungan historis antara Batang dan Kasultanan Yogyakarta.

“Ngarso Dalem sudah pernah datang ke Batang pada 2013, dan kali ini kami berharap hubungan historis itu semakin kuat,” ujar Faiz.

Baca Juga: Jembatan Pandansimo Siap Diresmikan, Menko AHY dan Sultan Optimistis Dongkrak Ekonomi Selatan DIY

Faiz juga menyinggung perkembangan pesat Batang saat ini sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Logistik dengan rencana pembangunan pelabuhan besar. Ia melihat adanya kesinambungan menarik antara masa lalu Batang sebagai pelabuhan Mataram dan masa depannya sebagai pusat logistik modern.

“Dalam literatur disebutkan bahwa Batang dulu adalah pelabuhan Kasultanan Mataram, bukan Semarang. Mungkin ini waktunya mengembalikan peran Batang sebagai sentral logistik seperti masa Mataram,” tuturnya.

Pertemuan yang berlangsung hangat itu diharapkan menjadi langkah awal kerja sama budaya dan sejarah antara DIY dan Kabupaten Batang. Dari sowan tersebut, Batang berupaya menapaki masa depan dengan akar sejarah yang kokoh dan identitas budaya yang kuat. []

Related posts