Cerita Aufa, Mahasiswi UNY Jualan Pempek di Jerman dan Austria

  • Whatsapp
Aufa di Jerman
Anysaufha Putri Kinanti atau Aufa saat di Jerman. (Foto: Dok. Pribadi)

BacaJogja – Anysaufha Putri Kinanti, mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil mendapatkan kesempatan belajar di Jerman. Hal yang sangat diimpikan sebelumnya.

Aufa, sapaan akrabnya, mengaku pernah menulis impian di buku harian saat SMA hampir 5 tahun yang lalu, tentang keinginan belajar atau pergi ke Jerman.

Read More

Baca Juga: Warung Betah Mampir, Tempat Kuliner Menu Menggoda di Timur GOR UNY

Akhirnya keinginannya terwujud. Aufa mendapat kesempatan menjadi salah satu penerima beasiswa program ISAP 2022 (Internationale Studien-und Ausbildungspartnerschaften) di Westfälische Wilhelms-Universität, Münster, Jerman. Dia bertekad tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

“Ada banyak harapan, kepercayaan juga doa dari banyak orang saat saya berangkat ke Jerman. Hal saya pikirkan adalah, bagaimana setiap sesuatu yang saya lakukan di Jerman dapat bermanfaat bagi diri saya sendiri dan orang lain,” kata mahasiswi UNY yang sedang menimba ilmu di Jerman, Senin, 11 Juli 2022.

Baca Juga: Rekomendasi Tujuh Wisata Malam Keren di Bantul dan Gunungkidul

Mahasiswi program studi Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Bahasa dan Seni UNY tersebut berada di Jerman selama satu semester. Sejak SMA sudah menggemari berwirausaha. “Saat kuliah, karena ingin belajar hidup mandiri saya menjalankan bisnis online. Masih serabutan dan bisa dibilang menjual apa saja,” katanya.

Mulai dari bisnis baju muslim hingga makanan. Aufa beruntung UNY memberinya kesempatan untuk menekuni bidang wirausaha karena terpilih mengikuti PMW (Program Mahasiswa Wirausaha) saat semester 4.

pempek
Paket pempek yang dikirim ke Jerman. (Foto: Dok, Pribadi)

Saat berangkat ke Jerman jiwa wirausahanya masih melekat. Bermula saat merindukan makanan Indonesia, Aufa mencari UMKM Indonesia melalui media sosial yang menjual pempek dan pilihannya jatuh pada Pempek Bangik.

“Awalnya saya berpikir hanya ingin memesan 3-5 paket pempek. Namun jika dipikir kembali, akan lebih berat di ongkos kirim ke Jerman jika saya hanya mengirim dalam jumlah yang sedikit,” jelasnya.

Setelah berpikir matang, Aufa memutuskan untuk menjadi reseller. Untuk pengiriman ke Jerman, menggunakan jasa titip bagasi pada orang Indonesia yang hendak berangkat ke Jerman dan membuka jasa titip bagasi.

Baca Juga: Kuliner Kekinian, Pie Mocaf Ubi Kuning Baik untuk Kesehatan

Order pertama, Aufa memesan 20 paket yang terdiri dari pempek dan otak-otak ikan tenggiri. Awalnya tidak ada harapan lebih atas rencana untuk berdagang pempek di Jerman.

Ternyata di luar dugaan, 20 paket pempek dan otak-otak tidak sampai satu minggu sudah habis terjual. Antusiasme warga Indonesia di Jerman terhadap pempek sangat tinggi, termasuk rasa rindu perantau Indonesia yang sedang di Jerman.

Baca Juga: GOR Klebengan, Rekomendasi Kuliner Malam Mahasiswa di Yogyakarta

Akhirnya berlanjut Aufa memesan kembali pempek dari UMKM yang sama hingga kini sudah hampir 60 paket pempek terjual. Uniknya, pembeli tidak hanya dari orang Indonesia yang sedang merantau di Jerman.

“Namun juga ada warga Austria. Berapa pun ongkos kirim dari Jerman ke Austria akan dibayarnya demi merasakan nikmatnya makanan pempek yang dibuat langsung dari Indonesia,” ungkap Aufa.

Menurut dia, ternyata customer Austria ini pernah ke Indonesia dan sangat menyukai kuliner nusantara termasuk pempek. Warga Austria ini bilang cita rasa kuliner Indonesia sangat luar biasa. “Warga Austria itu juga berkata sangat ingin kembali mengunjungi Indonesia,” ujarnya.

pempek bengik
Paket pempek bengik yang dikirim ke Jerman. (Foto: Dok, Pribadi)

Aufa mengatakan, pengalaman menjual pempek di Jerman tak kalah berharga baginya yang belajar banyak hal baru. Termasuk bagaimana prosedur mengirim barang antar kota di Jerman bahkan hingga antar negara. Jarak antar kota di Jerman tidak dekat. Menjadi tantangan baginya agar paket pempek dapat sampai dengan keadaan tidak rusak.

“Saya sudah mengirim pempek hampir ke seluruh wilayah Jerman. Sangat membahagiakan di hati saya saat mendengar ucapan syukur dan terima kasih pembeli yang senang karena akhirnya dapat menuntaskan kerinduannya kuliner tanah air,” ujar Aufa.

Baca Juga: Sate Klatak, Mi Lethek, Geplak dan Lima Kuliner Khas Bantul Yogyakarta

Selain itu, ungkapan terima kasih juga disampaian pemilik usaha di Indonesia yang produknya dapat dikenal hingga Jerman. Bahkan salah satu teman Aufa yang berasal dari Turki juga sangat menyukai pempek.

“Perasaan bahagia di hati saya tidak dapat digambarkan. Saat hal kecil yang dilakukan dapat memberikan arti, manfaat juga senyuman kebahagiaan pada orang lain. Tidak hanya saya yang mendapatkan kebahagiaan,” katanya.

“Pemilik usaha Pempek Bangik di Indonesia, pemilik jasa titip bagasi, juga senyuman kebahagiaan orang yang membeli dan akhirnya memecahkan celengan rindunya akan kuliner nusantara,” tutur Aufa. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *