TokoMu Nitikan Menjadi Pelopor Baru Gerakan Ekonomi Muhammadiyah

  • Whatsapp
tokoMu Nitikan
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meresmikan Toko Muhammadiyah (TokoMu) Nitikan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Minggu, 13 November 2022. (Foto: Istimewa)

BacaJogja – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meresmikan Toko Muhammadiyah (TokoMu) Nitikan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Minggu, 13 November 2022. Keberadaan TokoMu harapannya menjadi gerakan baru ekonomi warga Muhammadiyah.

Menurut Haedar, TokoMu Nitikan berdiri bersama dengan toko-toko lain yang dan ada di sekitarnya. “Muhammadiyah harus menghargai di sekitar TokoMu, ada toko-toko yang lain. Itu bagian kegiatan usaha untuk maju bersama, itulah Muhammadiyah,” ungkapnya.

Read More

Baca Juga: Pesan Wapres Ma’ruf Amin Saat Hari Santri Nasional 2022 di Yogyakarta

Haedar mengatakan, TokoMu milik Muhammadiyah sudah ada 100-an di Indonesia. Itu akan menjadi kekuatan baru Muhammadiyah. Tapi bersamaan itu jangan melupakan masjid dan musala sebagai tempat membina akhlak. “Ekonomi maju, akhlak maju maka ummat Islam maju. Namun jika ekonomi maju, tapi melupakan akhlak, ummat Islam hanya berada di pinggiran,” jelasnya.

“Setelah Covid-19 kita bangkit, TokoMu dan Masjid Muthohirin Nitikan ini menjadi bagian gerakan ekonomi dan dakwah,” imbuhnya.

Berkaitan itu, Haedar Nashir atas nama PP Muhammadiyah, mengucapkan selamat atas peresmian TokoMu Nitikan sebagai toko yang menyediakan berbagai keperluan warga, yang menjadi tanda gerak tanda ekokomi Muhammadiah Nitikan.

Baca Juga: Alasan Partai Ummat DIY Dukung Utusan Muhammadiyah Ahmad Syauqi Soeratno Calon DPD RI

“TokoMu Nitukan yang lengkap seperti TokoMu yang sudah berdiaspora di Indonesia, layani konsumen dengan ramah, Insyaaallah menjadi tempat yang nyaman, menjadi pelopor gerakan ekonomi Muhammadiyah,” jelasnya.

Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Nitikan, Dwi Kuswantoro mengatakan, berdasarkam Muktamar ke-47 di Makassar sudah mengamanatkan, bidang ekonomi harus terus diperkuat karena gerakan ekonomi Muhammadiyah masih tertinggal dibandingkan dengan bidang pendidikan dan kesehatan.

Baca Juga: Gubernur Khofifah: Buya Syafii Tokoh yang Tak Terkontaminasi Kekuatan Politik

Berdasarkan kondisi tersebut PRM Nitikan sejak 2020 melahirkan amal usaha Toko Muhammadiyah (TokoMU) bertepatan dengan awal pandemi Covid 19. “Rencana dulu sudah kita rancang supaya bisa diresmikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah tapi karena kendala kondisi pandemi akhirnya baru sekarang bisa diresmikan sekaligus bisa menjadi kado istimewa dari PRM Nitikan untuk Muktamar ke-48 yang akan segera di gelar tanggal 18-20 November 2022 di Solo,” jelasnya.

Selain TokoMu kami juga meresmikan berdirinya masjid ke sebelas di PRM Nitikan yaitu Komplek Masjid Muhajirin yang berdiri di atas tanah 750 meter yang merupakan wakaf warga Muhammadiyah Nitikan. Selain dibangun masjid, juga dibangun perluasan SD Muhammadiyah Nitikan yang merupakan salah satu amal usaha pendidikan PRM Nitikan.

Baca Juga: Profil Ketua Umum PP Muhammadiyah ke-13 Buya Syafii Maarif, Wafat karena Serangan Jantung

Sampai saat ini PRM Nitikan memiliki 11 masjid dan 4 mushola, SD Muhammadiyah Nitikan, 3 TK ABA, Rumah Tahfidz, Penyantunan Anak Yatim (PAY) dan juga amal usaha ekonomi TokoMU dan Koperasi BMT.

Atas kiprah amal usaha dan dakwah tersebut, PRM Nitikan mendapatkan penghargaan sebagai Ranting Muhammadiyah terbaik nasional dari Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) PP Muhammadiyah sebagai juara kedua tingkan nasional pada tahun 2022 dan juara ketiga tingkat nasional pada tahun 2017. Alhamdulillah, meningkat dari sebelumnya juara 3 dan tahun ini dapat meraih juara kedua.

Baca Juga: Pandangan Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir soal Klitih di Yogyakarta

Harapannya dengan berdirinya TokoMU Nitikan dapat melayani ummat untuk kebutuhan belanja sehari-hari. Konsep yang kita bangun adalah ekonomi jama’ah dimana ketika warga berbelanja di TokoMU Nitikan sekaligus yang bersangkutan adalah berinfaq untuk dakwah Muhammadiyah.

“Karena keuntungan dari TokoMu sebagian besar dikembalikan untuk gerakan dakwah. Sisi lain kita ingin juga memastikan soliditas ekonomi ummat menghadapi gempuran toko-toko berjejaring yang tumbuh dimana-mana yang jelas menggunakan konsep bisnis kapitalistik dan menghisap ekonomi ummat,” jelasnya. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *