BacaJogja – Menjelang Idul Fitri, kebutuhan belanja cenderung meningkat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Hal ini sering kali membuat banyak orang, termasuk mahasiswa, mengeluarkan uang tanpa perhitungan matang. Agar keuangan tetap sehat sebelum dan setelah Lebaran, penting untuk melakukan perencanaan dan mengatur skala prioritas pengeluaran.
Akhmad Akbar Susamto, S.E., M.Phil., Ph.D., dosen Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, mengungkapkan bahwa fenomena peningkatan belanja menjelang Lebaran adalah hal yang wajar secara agama dan budaya. Namun, tanpa perencanaan yang baik, kondisi ini bisa berujung pada pemborosan dan masalah keuangan setelah Lebaran.
Baca Juga: Tiga Kereta Terbakar di Stasiun Yogyakarta, Ini Penjelasan Resmi KAI
1. Susun Daftar Prioritas Belanja Akbar menekankan pentingnya membuat daftar belanja berdasarkan skala prioritas. “Berapa kebutuhan, diurutkan dari yang paling wajib dibeli hingga yang bisa ditunda,” ujarnya dalam FEB UGM Podcast berjudul Rahasia Kelola Keuangan Menjelang Lebaran Bebas Tekor.
2. Kendalikan Penggunaan Pay Later dan Pembayaran Digital Meningkatnya penggunaan fitur pembayaran digital dan layanan pay later turut memicu perilaku belanja impulsif. Padahal, pengeluaran untuk kebutuhan yang tidak mendesak dapat mengganggu kestabilan keuangan pasca-Lebaran. Akbar menyarankan agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan kemudahan transaksi ini. “Jangan belanja ketika sedang lapar, baik lapar fisik maupun lapar pikiran. Mencari promo itu tidak apa-apa, tetapi jika tidak butuh, mengapa harus membeli?” jelasnya.
3. Sisihkan untuk Sedekah Selain kebutuhan pribadi, perencanaan keuangan juga mencakup pengeluaran untuk bersedekah. “Meski sedekah tidak bersifat wajib, bagi umat Islam diharapkan bisa mengalokasikan pengeluaran yang tidak krusial untuk sedekah,” tambah Akbar.
Baca Juga: Saksikan Pameran Produk Unggulan Wirausaha: Dukung UMKM Lokal di HUT ke-270 DIY
4. Gunakan THR dengan Bijak Bagi pekerja yang menerima Tunjangan Hari Raya (THR), Akbar mengingatkan agar tidak menggunakannya untuk hal-hal yang kurang penting. “Jangan sampai kita menggunakan tabungan untuk membeli hal-hal yang tidak mendesak. THR adalah tunjangan untuk merayakan hari raya, bukan untuk konsumsi berlebihan,” tegasnya.
5. Mahasiswa Harus Menyesuaikan dengan Kondisi Keuangan Bagi mahasiswa yang masih mengandalkan uang bulanan dari orang tua, penting untuk menyesuaikan pengeluaran dengan kemampuan finansial keluarga. “Mahasiswa perlu membuat perencanaan belanja agar pengelolaan keuangan berjalan dengan baik,” imbuhnya.
Dengan perencanaan yang matang dan sikap bijak dalam mengelola keuangan, masyarakat dapat menikmati momen Lebaran tanpa khawatir keuangan terganggu setelahnya. Selamat merayakan Idul Fitri dengan penuh kebahagiaan dan kestabilan finansial! []