Sewindu BANSELIP: Komunitas Sepeda Lipat Bantul Rayakan HUT dengan Unik dan Serba Delapan

  • Whatsapp
banselip bantul
Komunitas sepeda lipat Bantul, BANSELIP, merayakan hari jadinya yang ke-8 dengan cara unik dan penuh makna. (Ist)

BacaJogja – Komunitas sepeda lipat Bantul, BANSELIP, merayakan hari jadinya yang ke-8 dengan cara unik dan penuh makna. Dalam perayaan yang digelar Ahad (18/5) di Restoran Andrawina Bantul, segala sesuatu diatur serba angka delapan—sebuah simbol sewindu yang menjadi identitas momen bersejarah bagi komunitas ini.

Sebanyak 80 pesepeda hadir dalam acara tersebut, termasuk tamu dari komunitas sepeda lipat Magelang. Jumlah peserta pun sengaja dibatasi, tidak boleh lebih atau kurang dari 80 orang. Rute gowes ditetapkan sepanjang 28 kilometer, menyusuri jalur unik “njajah deso milangkori” dengan 8 titik foto yang telah ditentukan. Setiap peserta bahkan hanya diperbolehkan difoto sebanyak 8 kali sebagai dokumentasi pribadi.

Read More

“Pemilihan angka delapan ini sebenarnya hanya sebagai kenang-kenangan. Tapi ternyata seru juga saat semua jadi serba delapan,” ujar Yani, salah satu pengawas acara yang telah hobi bersepeda sejak SD.

Baca Juga: Dampak Kebakaran Pabrik Garmen Sleman: Ekspor Tertunda, Ribuan Pekerja Terancam PHK

Tak hanya dalam rute dan dokumentasi, angka delapan juga hadir dalam detail prosesi perayaan. Tumpeng mungil yang dipotong oleh Ketua Penasehat BANSELIP, Erna Suharsono, memiliki pucuk setinggi 8 sentimeter dengan 8 jenis sayur dan lauk. Telur pelengkap tumpeng pun dibagi menjadi 8 bagian. Sambutan dari Ketua BANSELIP, F. Doddy Prahastya, disampaikan dalam 8 kalimat singkat, dan Erna Suharsono diberikan waktu 8 menit untuk menyampaikan pesannya.

H. Taufik Ridwan, yang memimpin doa, membatasi pembacaan hingga 8 menit dengan harapan dikabulkannya delapan permohonan utama, termasuk harapan agar semua anggota selalu sehat dan penuh semangat. “Doanya agar bergas waras terus,” tambah Yani sambil tertawa.

Baca Juga: Jogja Printing Expo 2025 Tampilkan Teknologi Percetakan Terkini dan Solusi Ramah Lingkungan

Perayaan semakin meriah dengan pembagian 28 doorprize, meski hanya satu hadiah utama berupa sepeda lipat yang akhirnya dimenangkan oleh Salma dari Magelang. Peserta terjauh dari Brebes juga mendapatkan hadiah sebagai bentuk apresiasi atas semangat kebersamaan.

Bagi Erna Suharsono, bersepeda bukan hanya aktivitas fisik, tetapi juga cara menjaga koneksi sosial dan lingkungan. “Dengan bersepeda, kita bisa tahu kondisi desa dan masyarakat. Ini cara sehat sekaligus mengenali sekitar,” kata mantan Ketua PKK Bantul ini.

Menurutnya, komunitas seperti BANSELIP bisa menjadi tempat tumbuhnya paseduluran yang kuat. “Kerukunan dan kepedulian itu mahal harganya. Maka harus dijaga bersama.”

Baca Juga: Tragis! Mayat Bayi Perempuan Ditemukan di Bantaran Sungai Kulon Progo

Ketua BANSELIP, Doddy, menambahkan bahwa ikatan komunitas ini semakin kuat ketika melewati masa pandemi COVID-19. “Kita satu rasa. Itu yang membuat kebersamaan dan peduli terhadap sesama makin terasa.”

Dalam momen sewindu ini, komunitas juga mencetuskan rencana besar: healing dan umrah bersama di tahun 2028, saat BANSELIP genap berusia satu dekade. Sebuah harapan mulia yang lahir dari persahabatan dan semangat menjaga kesehatan lewat sepeda. []

Related posts