BacaJogja – Di Kota Klaten terdapat salah satu jajanan intip goreng yang cukup legendaris. Intip Goreng Mbok Poer namanya.
Intip Goreng Mbok Poer ini sudah berdiri sejak 1981 atau kurang lebih sudah 41 tahun. Usaha ini sudah digeluti selama dua generasi. Saat ini jajanan intip goreng diteruskan anaknya.
Baca Juga: Kisah Mbah Kalim, Penjual Kue Coro Bikang di Yogyakarta
“Dahulu ini merupakan usaha ibu saya, sudah ada sejak saya berumur 2 tahun,” ujar anaknya yang sekarang menjadi pemilik usaha ini.
Lokasi tepatnya ada di Jalan Prenjak No 2 RT 01/RW 06, Bareng Kidul, Kelurahan Bareng, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten. Lapak usaha ini berada di teras rumah sederhana di pinggir jalan.
Baca Juga: Semangat Pak Hasim, 20 Tahun Jualan Telur Puyuh Dadar Keliling di Yogyakarta
Intip merupakan kerak nasi ketika diliwet dan berada di bawah sendiri atau menempel pada kuali atau ketel. “Kalau ini murni dari kerak nasi ketika diliwet ya, bukan yang dicetak,” ujar pemilik usaha.
Pemilik usaha intip goreng ini, untuk mencari bahan harus mencari di desa-desa yang ada di Klaten. Pasalnya untuk mencarinya di kota sudah jarang, lebih banyak di desa-desa.
Baca Juga: Mencicipi Kuliner Lokal, Jepang, Korea dan Cina di Street Food Klebengan Yogyakarta
Dia menjelaskan, cara pengolahannya yang masih tradisional. Setelah mendapatkan intip dari desa-desa, intip tersebut lalu dijemur hingga kering.
Selanjutnya digoreng secara tradisional menggunakan kayu bakar. Setelah itu diberi bumbu. Ada tiga jenis macam rasa yang dijual: manis, gurih atau asin, dan manis pedas.
Baca Juga: Sensasi Wedang Tahu Bu Kardi, Minuman Sehat dan Unik di Yogyakarta
Intip rasa manis menggunakan gula jawa dari Wates asli, gurih atau asin menggunakan garam dan bawang putih. Sedangkan yang manis pedas menggunakan cabe, garam, bawang dan gula. Lalu dibungkus dan dijual.
Intip goreng Mbok Poer ini digoreng dadakan di depan teras rumah usaha. Pemilik biasanya menjual dengan harga Rp20.000 untuk yang kecil dan Rp35.000 untuk yang besar.
Artikel dikirim oleh Rizki Rahmadita Mahasiswa ASMI Santa Maria Yogyakarta Prodi Public Relations.
