Pemkab Sleman Gelar Operasi Pasar Beras dan Telur hingga Lebaran

  • Whatsapp
Pemkab Sleman launching Operasi Pasar Beras dan Telur. (Foto; Pemkab Sleman)
Pemkab Sleman launching Operasi Pasar Beras dan Telur. (Foto; Pemkab Sleman)

BacaJogja – Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo beserta para stakeholder meluncurkan kegiatan Operasi Pasar yang bertempat di Pasar Sleman, Senin, 25 Maret 2024 pagi. Operasi pasar ini bagian dari subsidi harga komoditas utamanya beras dan telur kepada masyarakat agar kenaikan harga jelang Lebaran bisa dikendalikan.

Kustini menerangkan kegiatan ini merupakan upaya Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sleman guna menanggulangi terjadinya kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Read More

Baca Juga: Pemkot Jogja Gelar Operasi Pasar Sembako Jelang Ramadan 9-17 Maret 2023

Upaya pencegahan inflasi tersebut salah satunya dilakukan dengan memberikan subsidi kepada dua bahan pokok yakni beras dan telur ayam. “Beberapa komoditas yang naiknya cukup signifikan adalah beras dan telur, dan juga daging ayam. Sehingga pada kesempatan hari ini ada dua kebutuhan pokok yang diberikan subsidi sebesar Rp2.000 yakni beras dan telur ayam,” jelasnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman, Mae Rusmi Suryaningsih, menjelaskan bahwa kegiatan Operasi Pasar ini akan dilaksanakan di dua pasar, yakni Pasar Sleman dan Pasar Pakem.

Baca Juga: Operasi Pasar Beras di Yogyakarta Pakai QRIS Cukup Rp2.023 Kemasan 5 Kg

Kegiatan dilaksanakan mulai 25 Maret 2024 sampai Hari Raya Idul Fitri nanti. “Khusus komoditas telur hanya tersedia di pasar Sleman,” ungkapnya.

Ia menyebutkan kegiatan ini melibatkan sejumlah mitra pemasok dan mitra pengecer baik dari komoditas beras atau pun telur dari dua pasar tersebut. Semua mitra menandatangani pakta integritas sebagai komitmen untuk terlibat dan mengikuti semua ketentuan yang diatur dalam program ini.

Baca Juga: Antrean Operasi Pasar Minyak Goreng di Gunungkidul Mengular

“Kemudian untuk pembatasan, beras premium maksimal 5 kg per konsumen per hari, telur ayam maksimal 2 kg per konsumen per hari,” jelasnya.

Selanjutnya disebutkan bahwa anggaran kegiatan ini didukung oleh tiga BUMD di Kabupaten Sleman, PT BPR Bank Sleman, Perumda Air Minum Tirta Sembada, dan Bank BPD DIY, dengan total anggaran Rp 150 juta. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *