BacaJogja – Program takjil di Lapas Kelas IIA Wirogunan pada Jumat (21/3) berlangsung istimewa. Bukan karena suguhan makanan yang melimpah atau dimasak oleh chef terkenal, melainkan karena kehadiran dua artis, Ndaru Ndarboy Genk dan Indra Prasta dari grup band The Rain.
Biasanya, saat ada kunjungan tamu di Aula Sasana Krida Lapas, suasana menjadi tegang. Para warga binaan jarang berbicara satu sama lain. Namun, sore itu, Kalapas Wirogunan, Marjiyanto, dibuat terkejut dengan pemandangan berbeda. Warga binaan tampak bahagia, banyak tertawa, dan lebih santai.
“Saya heran, baru kali ini melihat mereka begitu sumringah. Seolah-olah tidak takut melanggar aturan dan tidak khawatir dimasukkan ke sel khusus,” ujar Marjiyanto, Kalapas asal Bantul. Ia menilai kebahagiaan tersebut dipicu oleh kehadiran dua artis idola mereka.
Baca Juga: One Day One Ons: Program Sedekah Beras Bantu Warga Kurang Mampu di Yogyakarta
Tak hanya hiburan dari musisi, acara semakin meriah berkat aksi MC Agus Budi Ramanto yang berhasil mencairkan suasana. Ada juga sesi doorprize berupa kain sarung dan baju koko bagi warga binaan yang bisa menjawab pertanyaan keagamaan atau membaca Al-Qur’an. Bahkan, dua warga binaan dengan lancar menyebutkan sila-sila dalam Pancasila.
Hafal Lagu-Lagu Kenangan
Saat Indra Prasta mengajak menyanyikan lagu Terlatih Patah Hati, seluruh warga binaan serta pengurus DPD Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY langsung ikut bernyanyi.
“Terima kasih kalian… barisan para mantan… Dan semua yang pergi tanpa sempat aku miliki…” terdengar serempak dari seluruh peserta yang hadir.
Baca Juga: Tergiur Iming-iming Mobil Ferrari, Bu Salsa Bikin 40 Video Syur
Indra juga menyampaikan pesan agar warga binaan tetap sabar dan semangat memperbaiki diri. Ia berbagi pengalaman saat karier musiknya menghadapi tantangan, termasuk ketika tidak ada tawaran manggung.
“Saat itu justru saya tertantang untuk lebih kreatif. Saya pernah ngekos di Karangwuni, dekat UGM, dan di sana saya menciptakan lagu Terlalu Indah serta Dengar Bisikku,” kenangnya.
Suasana semakin heboh ketika Ndaru Ndarboy Genk muncul. Para warga binaan langsung berdiri dan menyanyikan lagu Jogja Istimewa dengan penuh semangat.
“Kowe ojo sumelang tresnaku ra bakal ilang, ibarat kutha ku Jogja, kowe cen istimewa…”
Saking terkejutnya, Ndaru bertanya apakah mereka bisa mengakses YouTube, karena hampir semua lagu-lagunya dihafal oleh warga binaan. Pertanyaannya disambut dengan tawa riuh.
Baca Juga: Warga Yogyakarta Menangkan Grand Prize JLC Lucky Draw 2024, Bawa Pulang Yamaha Lexi
Takjil, Doa, dan Harapan Baru
Program takjil ini merupakan inisiatif DPD GIPI DIY dengan dukungan EO PT Nada Emas Gemilang serta beberapa asosiasi seperti PHRI, PPJI, ICA, dan PPHI. Ketua DPD GIPI DIY, Bobby Ardianto Setyo Aji, berjanji bahwa kegiatan ini bukan yang terakhir.
“Banyak asosiasi di bawah GIPI DIY yang siap berbagi ilmu, termasuk pelatihan memasak sehat dan halal bagi warga binaan,” katanya.
Menjelang berbuka puasa, Ustaz H. Taufik Ridwan memberikan kultum dan doa bersama. Beberapa warga binaan terlihat meneteskan air mata ketika diajak merenungi kesalahan mereka dan berdoa agar bisa kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik.
Acara ini bukan sekadar berbagi makanan, tetapi juga menghadirkan hiburan, harapan, dan motivasi bagi warga binaan untuk menata ulang kehidupan mereka setelah keluar dari penjara []