370 Juta Pengguna! Kereta Komuter PSO Jadi Andalan Transportasi Rakyat 2025

  • Whatsapp
commuter line
Kereta Komuter (Ist)

BacaJogja – Transportasi publik tak sekadar moda perjalanan, tetapi juga denyut nadi mobilitas masyarakat dan penggerak roda perekonomian. Inilah yang tengah diwujudkan oleh KAI Commuter melalui layanan Kereta Api Perkotaan berkonsep Public Service Obligation (PSO) atau subsidi dari pemerintah. Dengan tarif yang sangat terjangkau, layanan ini menjadi solusi mobilitas harian yang efisien, aman, dan nyaman bagi masyarakat dari berbagai lapisan ekonomi.

Sebagai operator kereta komuter di bawah naungan PT KAI (Persero), KAI Commuter bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan, menghadirkan layanan transportasi berbasis subsidi untuk wilayah perkotaan. Langkah ini menjawab kebutuhan masyarakat terhadap moda transportasi yang tidak hanya ekonomis, tetapi juga mampu menunjang aktivitas harian tanpa membebani pengeluaran.

Read More

“Layanan kereta perkotaan PSO merupakan bentuk kehadiran negara dalam memastikan akses mobilitas yang adil dan merata, terutama bagi para pekerja sektor informal seperti pedagang dan petani,” ujar Leza Arlan, Manager Public Relations KAI Commuter. Ia menambahkan, PSO juga mendukung misi pemerintah dalam mengurai kemacetan perkotaan dan menurunkan ketergantungan terhadap kendaraan pribadi.

Baca Juga: Jogja Culture Show Diluncurkan di Taman Budaya Embung Giwangan Hari Ini, Gratis untuk Penonton Perdana!

Lonjakan Pengguna dan Perluasan Layanan

Tren pengguna Commuter Line dengan skema PSO terus meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2025 diproyeksikan akan melayani hingga 370,92 juta pengguna, naik sekitar 11% dari tahun sebelumnya yang mencatat lebih dari 334,29 juta pengguna. Pertumbuhan ini tak lepas dari perluasan jaringan layanan KAI Commuter di berbagai wilayah Pulau Jawa.

Wilayah operasional saat ini mencakup:

  • Jabodetabek dan sekitarnya melalui Commuter Line Jabodetabek, Merak, Walahar, dan Jatiluhur.
  • Bandung Raya dan Garut dengan layanan Commuter Line Bandung Raya dan Cibatuan.
  • Yogyakarta, Kutoarjo, dan Surakarta dengan Commuter Line Yogya-Palur dan Prameks.
  • Jawa Timur melalui layanan Commuter Line dari Surabaya ke sejumlah kota lain.

Baca Juga: Pasar Tradisional Yogyakarta Go Digital! Cek Beringharjo Official Store di Tokopedia

Dari 343,6 juta pengguna di tahun 2019, sempat menurun menjadi 172,4 juta akibat pandemi di tahun 2021. Namun, pemulihan pascapandemi mulai terlihat dengan peningkatan menjadi 220 juta pengguna di tahun 2022 dan 268,52 juta pada 2023.

Dampak Ekonomi dan Sosial yang Nyata

Tidak hanya memberikan akses mobilitas, kehadiran kereta komuter PSO juga membawa dampak positif bagi perekonomian rakyat. “Dengan tarif yang lebih murah, pelajar, pekerja, dan pelaku usaha kecil bisa lebih hemat dan mengalokasikan anggaran untuk kebutuhan lain,” ungkap Leza.

Baca Juga: Perjalanan Terakhir Aditiya: Kecelakaan Sunyi di Jalan Menurun Patuk Gunungkidul

Transportasi murah ini menciptakan peluang usaha baru di sekitar stasiun, mendorong perputaran ekonomi lokal, dan memperluas konektivitas antarwilayah. Hal ini secara tidak langsung menjadi strategi pembangunan ekonomi inklusif berbasis transportasi publik.

KAI Commuter menegaskan komitmennya menjadikan layanan PSO sebagai tulang punggung transportasi yang inklusif, berdaya saing, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat luas. “Ini adalah bagian dari upaya kami dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” pungkas Leza. []

Related posts