BMKG Yogyakarta: Waspadai Hujan di Sleman dan Kulon Progo pada 5–7 Juni 2025

  • Whatsapp
hujan
hujan deras (BacaJogja)

BacaJogja – Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diimbau untuk mewaspadai potensi perubahan cuaca dalam tiga hari ke depan, mulai 5 hingga 7 Juni 2025. Berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Yogyakarta memprakirakan adanya potensi hujan ringan hingga sedang di sebagian wilayah Sleman dan Kulon Progo.

Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono, S.Si., M.Kom., menjelaskan bahwa suhu muka laut di sekitar Laut Jawa dan Samudra Hindia Selatan Jawa saat ini relatif hangat, berkisar antara 28–30°C, dengan anomali suhu 0,0 hingga 1,0°C. “Kondisi ini meningkatkan suplai uap air ke atmosfer yang berpotensi mendukung pembentukan awan hujan,” ujarnya, Selasa (4/6/2025).

Read More

Baca Juga: Operasi Miras Bantul 2025: Ribuan Botol Disita, Polisi Gencar Razia

Angin di wilayah DIY umumnya berhembus dari arah timur hingga selatan. Namun, meskipun kelembaban udara pada lapisan atmosfer 1,5–5 km tergolong cukup tinggi (50–90%), tingkat kelembapan ini masih belum cukup signifikan untuk memicu pertumbuhan awan hujan secara meluas.

Berikut prakiraan cuaca harian untuk wilayah DIY:

  • Rabu, 5 Juni 2025: Potensi hujan ringan hingga sedang di Sleman bagian utara dan Kulon Progo bagian utara.
  • Kamis, 6 Juni 2025: Potensi hujan ringan hingga sedang di Sleman bagian utara dan Kulon Progo bagian utara.
  • Jumat, 7 Juni 2025: Potensi hujan ringan di Sleman bagian utara dan Kulon Progo bagian utara.

Baca Juga: Kecelakaan di Cepit Bantul: Dua Bocil Tabrak Petugas Linmas hingga Terluka Parah

Imbauan kepada Masyarakat

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang bisa berlangsung cepat, terutama pada siang hari yang panas dan berpotensi diikuti hujan sedang hingga lebat di sore atau malam harinya.

“Masyarakat kami sarankan untuk selalu memperbarui informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, agar dapat mengantisipasi potensi cuaca ekstrem dan berkoordinasi dengan pihak terkait seperti BPBD dan FPRB,” tambah Warjono. []

Related posts