Saat Tiga Mahasiswa ISI Yogyakarta Memainkan Instrumen Gesek, Klasik tapi Asyik

  • Whatsapp
instrumen gesek ISI Yogyakarta
Fabiola (violin), Farel (cello), dan Harits (contrabass) membawakan lagu dari Band Naif “Benci Untuk Mencinta”. (Foto: Istimewa)

BacaJogja – Keseruan Harits, Farel dan Fabiola membawakan lagu dari Band Naif pada Rabu, 14 Desember 2022 di sore hari yang hangat dan cerah. Tiga mahasiswa instrumen gesek S1 Musik ISI Yogyakarta membawakan alunan melodi galau dari Band Naif “Benci Untuk Mencinta”.

Fabiola (violin), Farel (cello), dan Harits (contrabass) berhasil menampilkan lagu tersebut dengan ciamik dalam sesi presentasi mata kuliah akustik dan organologi setelah menjelaskan seluk beluk instrumen mereka masing-masing.

Read More

Baca Juga: Ini Tiga Kesulitan Bermain Alat Musik Tiup Trombone

Lagu “Benci Untuk Mencinta” diaransemen secara sederhana namun indah oleh Farel, yang membuat suasana di sore itu menjadi dalam. “Intrumen gesek menghasilkan bunyi dari dua faktor yaitu, papan kayu yang memiliki lubang berbentuk f dan getaran dari tensi senar yang terpasang, ukuran dari masing-masing instrumen pun sudah berbeda yang membuatnya memiliki karakter dan jarak suara yang  berbeda pula,” jelas Farel.

Alat musik yang biasanya hanya kita lihat pada konser orkestra besar seperti milik Addie MS ataupun Erwin Gutawa masih sangat jarang kita temukan di tempat umum selayaknya gitar.

Baca Juga: Musik, Bahasa Universal yang Mempersatukan Kehidupan

Di samping sulitnya memainkan alat musik gesek karena tidak memiliki fret seperti gitar, biaya perawatan yang dibutuhkan juga lebih mahal dari pada gitar pada umumnya, namun dapat mengeluarkan suara yang sangat indah dan berkarakter jika sudah menguasai teknik permainannya.

Rianti Pasaribu selaku dosen pengampu bertanya, “Mengapa kalian memilih membawakan lagu pop ketimbang lagu klasik dari komposer seperti Bach, Mozart, ataupun Beethoven?”.

Farel menjawab, “Kami sengaja belajar membawakan lagu yang familiar di telinga masyarakat, dengan cara menggabungkan ciri khas dari kedua genre”.

Baca Juga: Mengenal Bagian Penting Gitar Klasik

Hal yang dimaksud oleh Farel adalah menggunakan melodi dan unsur pecahan akord yang dimainkan secara lembut untuk mengiringi melodi utama dari lagu pop tersebut.

Maka dari itu, kreatifitas dan keterampilan dari sang pemain sangat diperlukan agar lagu menjadi lebih menarik. Dari materi presentasi mata kuliah akustik dan organologi tersebut, mereka belajar mengenai bagaimana menyampaikan keunikan dan keindahan dari alat musik yang jarang diketahui oleh masyarakat umum. []

Artikel ditulis oleh Farel Jonggi Lundito, mahasiswa jurusan S1 Musik, Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *