BacaJogja – Komandan SAR DIY Brotoseno, yang telah malang melintang dalam dunia gerakan, kerelawanan, kemanusiaan, seni dan budaya, merayakan ulang tahunnya yang ke-65 dengan tajuk yang tak biasa: 65 Tahun Tetap Berbahaya. Acara ini berlangsung di Kawasan Cagar Kreatif Tanah Air (DC Café Reborn), Jl. Damai 5A, Mudal Palagan, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, pada Kamis, 13 Maret 2025 malam.
Dalam perayaan ini, berbagai suguhan seni menyemarakkan suasana. Hadrah Tali Tasbih dan Garuda Sasmsara akan membuka acara dengan nuansa religi yang dipadukan dengan sentuhan seni khas Nusantara. Tak hanya itu, Badhui Patok Negoro Ploso Kuning akan turut meramaikan dengan alunan khasnya, diikuti oleh penampilan Sarcastic, band yang dikenal dengan musik enerjiknya.
Yang tak kalah menarik, akan ada pemutaran video Shalawat Asyghil dalam versi metal, sebuah perpaduan unik yang menggambarkan keberanian dalam bereksplorasi tanpa batas. Perayaan ini seolah menjadi simbol perjalanan panjang Brotoseno dalam berkarya—tetap berani, tetap menyalakan api semangat, dan tetap ‘berbahaya’ dalam artian positif.
Baca Juga: 13 Maret 1755: Titik Awal Sejarah dan Budaya DIY yang Menginspirasi Perjuangan Bangsa
Momen Bersejarah: Usia 65 Tahun Tetap Berbahaya
Pemandu acara Dewo PLO mengatakan, salah satu bagian utama dari acara ini adalah prosesi Obor 65 Tahun Tetap Berbahaya, sebuah simbol perayaan usia yang tak memadamkan api kreativitas. “Selain itu, Brotoseno juga merilis single terbarunya berjudul Janji Merapi, sebuah karya yang digubah oleh Kubroglow, yang diyakini akan membawa energi baru dalam dunia musik,” katanya.
Adik angkatan Brotoseno di ISI Yogyakarta ini mendoakan agar Ndan BS, sapaan akrab Brotoseno, terus diberi kesehatan dan umur panjang sehingga terus memberikan manfaat bagi masyarakat luas. “Para relawan kemanusiaan ini berkiblat pada Ndan BS, semoga tetap menjaga Merapi tetap aman terkendali,” jelasnya.
Puncak acara dengan penampilan Sawung Jabo, musisi gaek Tanah Air. Dalam lagu-lagu yang dibawakan bertema kritik sosial seperti Bento, Bongkar, dan lainnya, mampu menjadikan suasana lebih semarak. Ratusan tamu undangan yang mayoritas dari kalangan relawan kemanusiaan, seniman, hingga politisi ikut larut dalam lagu-lagu yang dibawakan.
Baca Juga: Kebakaran 3 Gerbong di Stasiun Tugu Yogyakarta Ternyata Sengaja Dibakar, Pelaku Ditangkap
Para tamu undangan terlihat menikmati suasana yang ada. Di lokasi acara juga disediakan beberapa gerobak angkringan dengan jajanan khas Yogyakarta dan tradisional seperti pisang, kacang, dan ketela rebus, nasi hiks sambal teri, gorengan, hingga minuman hangat seperti kopi, teh, jahe, hingga jeruk.
Acara ini bukan sekadar perayaan ulang tahun, tetapi juga perayaan atas semangat berkarya yang tak kunjung padam. Dengan usia 65 tahun, BrotoSeno tetap hadir dengan energi yang membara, siap memberikan inspirasi bagi generasi penerusnya.
Bagi para penikmat seni, pencinta budaya, dan mereka yang mengagumi sosok Brotoseno, acara ini menjadi kesempatan bersilaturhami dalam merayakan kebersamaan dan kehidupan. Brotoseno tetap ‘berbahaya’ dalam setiap langkahnya. []