Banjir Kepung Purworejo, BNPB: Waspada Hari Ini Masih Berpotensi Hujan Lebat

  • Whatsapp
banjir di purworejo
Ilustrasi banjir di Purworejo, Jawa Tengah. (Foto: Dok. BPBD Kabupaten Purworejo)

Jakarta – Banjir dan tanah longsor melanda sejumlah daerah di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Rabu, 16 Maret 2022. Bencana alam ini ini terjadi setelah hujan dengan intesitas lebat mengguyur wilayah Kabupaten Purworejo sehingga memicu luapan lima sungai besar, yakni Sungai Bogowonto, Blangu, Jali, Dulang dan Kebang.

Hasil kaji cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo, wilayah terdampak banjir mencakup 32 desa di 7 kecamatan. Sedangkan wilayah yang terdampak longsor ada 6 desa di 4 kecamatan.

Read More

Baca Juga: Banjir Menggenangi Halaman SD Banasara Lendah Kulon Progo

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, warga diminta waspada mengingat potensi hujan dengan intensitas sedang maupun lebat yang dapat disertai petir masih berpotensi terjadi di Purworejo hingga hari ini, Kamis, 17 Maret 2022 pada sore dan malam hari. “Hujan intensitas ringan hingga sedang juga berpotensi terjadi hingga dua hari ke depan,” katanya dalam siaran pers, Kamis, 17 Maret 2022.

Sebagai antisipasi adanya banjir susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca, maka BNPB mengimbau kepada unsur pemangku kebijakan di daerah bersama masyarakat agar melakukan upaya seperti susur sungai, normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan lingkungan di sepanjang aliran sungai dan selokan.

Baca Juga: Banjir Menggenangi 319 Rumah Setinggi 15 Cm di Pemalang Jawa Tengah

Apabila terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi selama kurang lebih 1 jam, maka masyarakat di sekitar lereng tebing dan di dekat sungai diminta untuk waspada dan mengungsi ke lokasi yang lebih aman jika diperlukan.

Sebelumnya, Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Sutikno menjelaskan sejumlah daerah di Jateng diperkirakan mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai kilat dan angin kencang ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi. Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, diidentifikasi adanya sirkulasi siklonik di perairan selatan Pulau Jawa dan Selat Karimata.

Baca Juga: Banjir Terjang Kota Pekalongan, 105 Warga Mengungsi

Hal itu menyebabkan adanya belokan angin dan pola konvergensi di wilayah Jawa Tengah, serta anomali suhu muka laut di Samudera Hindia selatan Jawa dan Laut Jawa yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah. Kelembaban udara yang relatif cukup tinggi turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *