Sungai Krung Masin Meluap, 452 Jiwa di Aceh Jaya Terdampak Banjir

  • Whatsapp
banjir aceh jaya
Warga beraktivitas saat terjadi banjir di Kabupaten Aceh Jaya, Aceh, Minggu, 11 Juli 2021. (Foto: BNPB)

Jakarta – Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh, meluas akibat luapan Sungai Krung Masin yang terjadi setelah hujan turun dengan intensitas tinggi pada Sabtu, 10 Juli 2021. Sebanyak 452 jiwa yang tinggal di dua desa dan enam gampong di Kecamatan Darul Hikmah terdampak banjir tersebut.

Berdasarkan laporan dari Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Jaya, sebanyak kurang lebih 262 unit rumah terendam banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) 20-70 sentimeter. Rincian wilayah meliputi Desa Lam Tengoh, Desa Panton Krueng, Gampong Baro, Gampong Alue Gajah, Gampong Gunong Cut, Gampong Ujong Rimba, Gampong Sayeung dan Gampong Babah Dua.

Read More

Baca Juga:

BPBD Kabupaten Aceh Jaya telah meninjau lokasi, melakukan kaji cepat dan membantu proses evakuasi para warga yang terdampak bersama tim gabungan dari lintas instansi terkait. Kebutuhan yang mendesak di lapangan adalah sembako bagi para warga terdampak.

“Cuaca masih dilaporkan berawan hingga hujan dengan intensitas ringan dan banjir belum surut”

“Hingga siaran pers ini diturunkan, belum ada laporan mengenai korban jiwa. Cuaca masih dilaporkan berawan hingga hujan dengan intensitas ringan dan banjir belum surut,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran pers pada Minggu, 11 Juli 2021.

Sementara itu, berdasarkan hasil prakiraan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah Aceh masih berpotensi terjadi hujan lebat dan dapat disertai kilat dan petir serta angin kencang hingga Selasa, 13 Juli 2021 mendatang.

Baca Juga:

Selain Aceh, wilayah lain yang juga berpotensi mengalami kondisi cuaca yang sama hingga dua hari ke depan meliputi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung dan Lampung.

Selanjutnya Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku dan Papua.

Terkat hal itu, BNPB mengimbau kepada seluruh pemangku kebijakan di daerah mulai dari gubernur, bupati/wali kota, kepala desa hingga tingkat ketua RT/RW, agar dapat mengambil kebijakan yang dianggap perlu dalam rangka peningkatan kapasitas dan kesiapsiagaan masyarakat. “Melakukan upaya mitigasi dan selalu memantau informasi perkembangan cuaca dari infoBMKG maupun wilayah risiko bencana melalui inaRisk BNPB,” ungkapnya. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *