Sosok Bu Prapti, Penjual Buah Gayam Rebus yang Masih Eksis di Klaten

  • Whatsapp
bu prapti gayam rebus
Bu Prapti sosok penjual buah gayam di Klaten. (Foto: Ardan Oktananda)

Klaten – Buah Gayam merupakan salah satu makanan yang masih termasuk keluarga polong-polongan. Saat ini, pohon buah gayam sudah jarang ditemui. Selain itu, pohon gayam hanya berbuah satu tahun sekali.

Ciri dari buah Gayam sendiri memiliki ukuran yang kecil dengan kulit buah yang berwarna hijau ketika buah masih mentah, sedangkan buah Gayam yang sudah matang kulitnya akan berwarna kuning ataupun sedikit cokelat.

Read More

Buah gayam mengandung flavonoit dan fenol. Kedua kandungan tersebut membuat buah gayam memiliki manfaat menyehatkan sistem pencernaan, meringankan gejala sakit gigi pada anak-anak dan dapat meringankan gejala sakit tulang pada lansia, sebagai antioksidan yang juga dapat mengeluarkan racun dalam tubuh.

Baca Juga: Mengenal Brongkos, Kuliner Khas Kegemaran Raja Keraton Yogyakarta

Ibu Prapti 63 tahun, Salah satu penjual buah gayam rebus di Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang masih eksis hingga saat ini. Dia menjual buah gayam kepada masyarakat sekitar desanya. Bahkan, banyak warga yang memesan jauh-jauh hari agar dapat menikmati buah gayam rebus buatannya.

Dia mengaku untu proses pembuatannya memerlukan waktu lama. Mulai dari pengupasan hingga buah gayam rebus siap dijual. “Untuk mengeluarkan buah gayam dari cangkangnya memerlukan keahlian khusus, karena buah gayam memiliki cangkang yang tebal dan keras sehingga sulit untuk dikupas,” ujar Prapti.

Baca Juga: Jadah Bakar Yu Sipon, Jajanan Tradisional yang Nikmat di Alun-alun Klaten

Setelah dikupas buah gayam dicuci bersih. Setelah dicuci besih, buah gayam direbus dalam panci selama 5-6 jam. Saat perebusan buah gayam dibumbui dengan garam dan juga ditambahi daun dadap serep untuk memperkuat cita rasa dan aroma dari buah gayam. Setelah proses perebusan selesai, buah gayam siap dijual.

Biasanya Prapti menjual buah gayam dengan harga Rp15.000 per kilogram. Dari penjualan tersebut dapat menjadi penghasilan tambahan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. []

Artikel kiriman Ardan Oktananda, Mahasiswa Prodi Public Relations ASMI Santa Maria Yogyakarta

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *