Warga Sudah Kangen Malioboro, Disimulasikan Lama Kunjungan Maksimal Dua Jam

  • Whatsapp
Malioboro membludak
Suasana kawasan Malioboro titik nol kilometer pada Sabtu, 25 September 2021 malam. (Foto: Facebook/Ngatimin Jr)

Yogyakarta – Pemkot Yogyakarta masih melakukan ragam pembatasan untuk menghalau kunjungan wisatawan di Kawasan Malioboro pada masa PPKM Level 3. Namun hal itu tidak menjadi halangan bagi wisatawan untuk datang di kawasan sumbu filosofi Yogyakarta ini. Sejak Sabtu sampai Minggu 26 September 2021 malam ini, pengunjung Malioboro membludak.

Kepala UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya, Ekwanto mengatakan, kebijakan pemadaman lampu utama di sepanjang kawasan Malioboro setelah pukul 21.00 WIB tidak menghalangi animo wisatawan berbondong ke Malioboro. “Lampu sudah dimatikan tetapi tetap banyak wisatawan yang datang. Seperti warga sudah begitu merindukan Malioboro,” katanya, Minggu, 26 September 2021.

Read More

Baca Juga: Prosedur dan Aturan Wisatawan Mengunjungi Malioboro Yogyakarta

Menurut dia, pada hari Malioboro juga lumayan macet juga. “Sudah jauh meningkat dibanding PPKM Level 4. Tadi malam (Sabtu malam), Malioboro ramai sekali,” katanya.

Malioboro membludak sejak Sabtu, 25 September 2021. Lebih 1.000 wisatawan memadati Malioboro. Sebagian dari mereka sekadar lewat Malioboro saja mengingat sejumlah kantong parkir di sekitar Malioboro juga belum buka. “Kantong parkit Abu Bakar Ali, Senopati dan Ngabean, semuanya belum dioperasikan lagi,” kata Ekwanto.

Simulasi Maksimal Kunjungan di Malioboro Dua Jam

Dia mengatakan, pihaknya berupaya memanfaatkan animo tinggi wisatawan ini guna menggulirkan simulasi kebijakan waktu kunjungan Malioboro maksimal dua jam. Simulasi mulai dilakukan sejak Jumat, 24 September 2021.

Seluruh pengunjung yang memasuki kawasan Malioboro saat ini diwajibkan melakukan scan barcode yang terhubung dalam sistem ‘Sowan Jogja’. “Melalui skema itu, waktu kunjungan seluruh wisatawan dapat terpantau,” jelasnya.

Baca Juga: Surat Terbuka 11 Komunitas Malioboro untuk Sri Sultan HB X

Ekwanto mengungkapkan, saat pengunjung sudah lebih dari dua jam berada di kawasan Malioboro, maka petugasnya akan mengirim notifikasi, agar yang bersangkutan segera bergeser. “Batas waktu kunjungan dua jam mulai disimulaisikan. Jadi, simulasi masuk Malioboro dengan barcode ‘Sowan Jogja’, itu otomatis terhubung dengan sistem kami,” kata dia.

Untuk mendukung simulasi ini, pihaknya sudah menyiagakan personel secara penuh. Ia mengaku tidak mau kecolongan, terutama terkait penerapan protokol kesehatan. “Kami dibantu OPD lain, dari Dishub, dan Satpol PP. Personel kami (Jogoboro) juga dikerahkan. Kita mengedukasi pengunjung yang tidak mentaati prokes,” kata dia. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *