Es Gosrok Legendaris di Klaten, 65 Tahun Tetap Eksis dan Laris

  • Whatsapp
es gosrok klaten
Warung es gosrok jadul yang legendaris rintisan Alm Bapak Sholah yang kini dikelola anaknya. (Foto: Nunis Setyaningtyas)

BacaJogja – Era globalisasi membuat banyak aspek mengalami perkembangan, tak terkecuali bidang kuliner. Dewasa ini banyak muncul berbagai kuliner kekinian baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang banyak diganderungi masyarakat.

Namun perkembangan tersebut seolah tak ada artinya bagi salah satu warung legendaris di daerah Jiwan, Kecamatan Kalikotes, Kabuoaten Klaten, Jawa Tengah ini. Warung rintisan almarhum Sholah ini sudah berdiri sejak tahun 1957 dengan es gosrok jadul sebagai menu utamanya.

Read More

Baca Juga: Kisah Purwanto, Penjual Tape Singkong Keliling di Yogyakarta

Es gosrok ini tetap menjadi favorit masyarakat sekitar sebagai tempat pelepas dahaga apalagi jika hari sedang terik-teriknya. Menu lain yang disajikan antara lain ada tape singkong, tahu bakso, bakmi bungkusan, dan lain sebagainya.

Warung ini kini dikelola Mirmadi atau kerap disapa Amir yang merupakan putra dari almarhum Sholah, yang diberi amanah untuk meneruskan usaha keluarga tersebut. Sebagai tangan kedua pemegang warung, Amir tetap mempertahankan teknik menggosok es secara tradisional dan manual.

Baca Juga: Kisah Mbah Welas, 40 Tahun Jualan Gatot Tiwul Cenil di Yogyakarta

Selain itu, Amir juga tetap menjaga resep turun temurun dari ayahnya sehingga cita rasa es gosrok jadul tersebut tidak berubah.

Warung ini beroperasi setiap hari, buka pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. Dengan jam operasional rata-rata 6 jam tiap hari, Amir dapat meraup keuntungan bersih sekitar Rp100.000 – 200.000 dengan modal sebesar Rp500.000 per harinya.

Baca Juga: Gulali Jadul Gerobak Pikul, Jajanan Khas di Pasar Beringharjo Yogyakarta

Dengan harga Rp4.000 per gelas, rata-rata Amir dapat menyajikan 100 – 130 gelas setiap hari. Untung dan rata-rata porsi gelas tersebut dapat diraih apabila cuaca cerah dan tidak turun hujan.

Namun jika hujan turun, pendapatan Pak Amir pun akan terpengaruh.  “Karena ini warung turun temurun dari bapak saya, saya berkomitmen untuk terus menjaga cita rasa dan teknik pembuatan agar tetap bisa melegenda dan tetap menjadi favorit masyarakat,” ujarnya saat ditemui penulis pada Senin, 28 November 2022. []

Artikel ditulis oleh Nunis Setyaningtyas, mahasiswa Prodi Public Relations ASMI Santa Maria Yogyakarta.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *