Sekjend Demokrat: SBY dan AHY Siap Dikonfrontir dengan Jokowi

  • Whatsapp
AHy dan sekjend
Ketua Umum Partai Demokrat AHY dan Sekjend Teuku Riefky Harsya. (Foto: Istimewa)

BacaJogja – Pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa “Demokrat sering ke Istana. PKS juga ke Istana, tetapi maunya malam” membuat gerah partai berlambang bintang mercy ini. Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menyatakan, pernyataan Jokowi tidak benar.

Bahkan Sekjend menegaskan, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat maupun sebagai Presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) siap dikonfrotir dengan pernyataan Jokowi tersebut. Pernyataan Jokowi ini disampaikan saat bertemu dengan sejumlah pemimpin redaksi media massa nasional di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 29 Mei 2023.

Read More

Baca Juga: Ini yang Dilakukan Golkar DIY jika MK Putuskan Pemilu 2024 Proporsional Tertutup

Riefky menjelaskan, empat kali pertemuan antara Presiden Jokowi dengan tokoh Partai Demokrat, SBY dan Ketum AHY, terjadi 2 – 3 tahun yang lalu. “Pertemuan-pertemuan itu bukan yang sering digambarkan oleh publik sebagai pertemuan politik yang lazim dilakukan Presiden Joko Widodo dengan partai-partai politik pendukung pemerintah,” katanya dalam siaran pers, 31 Mei 2023.

Pria kelahiran 28 Juni 1972 ini merinci empat pertemuan tersebut. SBY tercatat tiga kali bertemu dengan Presiden Joko Widodo dalam waktu 3,5 tahun ini. Tiga pertemuan tersebut yakni:
1. Pada 10 Oktober 2019 di Istana Merdeka siang hari. Pertemuan itu atas inisiatif dan undangan Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Bukan Minta Cawapres, Ternyata Ini yang Diinginkan PKS Usung Anies Baswedan

2. Pada saat SBY menghadiri pernikahan Saudara Kaesang di Solo. Pertemuan itu terjadi malam hari, dan waktu itu SBY hadir bersama AHY beserta istri dan EBY beserta istri, untuk memenuhi undangan yang waktunya juga malam hari.
3. SBY dengan Presiden Joko Widodo di Kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali pada 15 November 2022 waktunya juga malam hari karena undangan yang diterima SBY adalah menghadiri Gala Dinner G20 pada malam hari.

Baca Juga: Jalani Laku Tirakat, Anies Baswedan Optimistis Menang di Jateng, Jatim dan DIY

Adapun pertemuan AHY dengan Jokowi, Riefky menjelaskan, AHY selama 3,5 tahun terakhir ini, hanya pernah satu kali bertemu Presiden Joko Widodo tanggal 9 Maret 2021 atau sekitar 2 tahun lalu. Pertemuan itu atas permintaan pihak Istana dan tempat yang dipilih adalah Istana Bogor, dan waktu yang ditentukan adalah malam hari.

“Jadi waktu pertemuan yang malam hari itu juga bukan atas permintaan Ketua Umum Partai Demokrat AHY. Namun, sebagaimana sikap Bapak SBY yang menghormati Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Negara, demikian juga sikap Ketua Umum AHY,” ungkap Sekjend Riefky.

Baca Juga: PKB Bantul Targetkan Tambah Kursi Tiap Dapil pada Pemilu 2024

Menurut Riefky, sebenarnya, Istana menyampaikan Presiden Jokowi ingin bertemu dengan SBY bertujuan memberikan klarifikasi atas apa yang dilakukan Kepala Staf Presiden Moeldoko tentang gerakannya untuk mengambilalih kepemimpinan Partai Demokrat yang sah.

Waktu itu, SBY menjawab bahwa yang paling tepat untuk mendengarkan penjelasan adalah Ketua Umum AHY. “Singkat kata, AHY diundang untuk hadir di Istana Bogor tanggal 9 Maret 2021 malam hari,” katanya.

Dalam pertemuan dengan AHY di Istana Bogor malam itu, Presiden Jokowi yang didampingi Mensesneg Pratikno menjelaskan, bahwa Jokowi tahu menahu dengan apa yang dilakukan KSP Moeldoko untuk mengambilalih Partai Demokrat. “Begitulah pengakuan dari Presiden Joko Widodo yang disampaikan kepada Ketua Umum AHY,” imbuhnya. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *