Tingkat Kematian Pasien Corona di Yogyakarta Turun 50 Persen

  • Whatsapp
biwara yuswantana
Kepala BPBD DIY Biwara Yuswantana. (Foto: Bacajogja)

Yogyakarta – Puncak kematian pasien corona di Yogyakarta tertinggi terjadi pada periode awal Agustus, yang mencapai 120 kasus per hari. Kini kasus kematian mulai menurun hingga 50 persen.

Wakil Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Biwara Yuswantana mengatakan, tingkat kematian pasien corona di Yogyakarta sudah mengalami penurunan. “Pada 1-10 Agustus 2021, angka kematian 120 kasus per hari. Sedangkan setelah tanggal 10 Agustus hingga saat ini rata-rata kematian 44 kasus,” katanya di DPRD DIY, Sabtu, 14 Agustus 2021.

Read More

Dia mengatakan, kasus kematian tersebut mayoritas dari penyintas corona yang menjalani isolasi mandiri di rumah. “Semoga tingkat kematian terus menurun,” ungkapnya.

Baca Juga: Gasa Wirogunan Bentuk TKC Pameling Jiwa, Bantu Pemakaman Jenazah Corona di Yogyakarta

Kepala Pelaksanana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY ini mengungkapkan, sampai saat in jumlah penyintas corona yang menjalani isolasi mandiri di rumah masih sekitar 29.000 orang. “Semoga mereka segera pindah ke isolasi terpusat yang sudah disediakan oleh pemerintah,” ungkapnya.

Biwara mengatakan, isolasi terpusat lebih terjamin segalanya, mulai dari penanganan kesehatan, asupan permakanan, vitamin hingga obbat-obatan. “Tidak perlu khawatir selama di isolasi terpusat. Pemerintah menyediakan apa yang dibutuhkan untuk proses penyembuhan,” kata dia.

Baca Juga: Rumah Penyintas Corona di Bambanglipuro Bantul Dipasangi Stiker

Lebih lanjut Biwara mengungkapkan, saat ini isolasi terpusat yang disediakan pemerintah terisi sekitar 70 persen. Mereka merupakan pasien dengan gejala ringan maupun orang tanpa gejala atau OTG. “Jumlah ini trennya semakin berkurang seiring dengan kesembuhan pasien,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto mengatakan, layanan terhadap pasien di isolasi terpusat harus lebih ditingkatkan. Namun, di sisi lain, pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah juga tetap diperhatikan. “Tidak kalah pentingnya vaksinasi harus terus dilakukan termasuk di kalangan pelajar,” katanya. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *