Batik Nitik Bantul, Memperkuat Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia

  • Whatsapp
batik nitik bantul
Model batik nitik Bantul Yogyakarta. (Foto: Pemkab Bantul)

Yogyakarta – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menandatangani prasasti Batik Tulis Nitik sebagai kekayaan intelektual komunal bersertifikat indikasi geografis. Penandatangan ini digelar di Kalurahan Trimulyo, Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul, Selasa, 23 November 2021.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menjadi saksi penandatanganan prasasti dalam acara Launcing Indikasi Geografis Gebyar Batik Nitik DIY ini. “Di Indonesia ini tidak ada daerah manapun yang mengembangkan batik nitik selain warga Kalurahan Trimulyo,” kata bupati.

Read More

Baca Juga: Event Jogja Batik Carnival Mengokohkan Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia

Atas dasar itu, batik nitik kini telah mendapat pengakuan hak kekayaan intelektual dalam bentuk Indikasi Geografis. Kegiatan yang digelar Balai Pengelolaan Kekayaan Intelektual Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY dan mengusung tema “Hak Kekayaan Intelektual Sebagai Kunci Memenangkan Kompetisi.”

launching batik nitik
Sri Sultan HB X menandatangi prasasti Batik Nitik Bantul Yogyakarta. (Foto: Pemkab Bantul)

Tujuan diselenggarakan acara ini sebagai upaya mensosialisasikan hak kekayaan intelektual yang diperoleh Batik Nitik DIY serta untuk meningkatkan rasa memiliki akan Batik Nitik sebagai khasanah kekayaan budaya bagi masyarakat Yogyakarta.

Baca Juga: UNESCO Bersama Citi Indonesia Merayakan Hari Batik Nasional

Seperti diketahui sejak 3 Maret 2020 Batik Nitik sudah memperoleh hak intelektual berupa indikasi geografis sebagai batik tulis nitik yang menjadi satu-satunya batik yang telah memiliki hak kekayaan intelektual indikasi geografis. Batik nitik juga merupakan bentuk strategi memutus ketergantungan pada kain impor di jaman Belanda.

bupati bantul abdul halim
Bupati Bantul Abdul Halim melihat batik nitik. (Foto: Pemkab Bantul)

Kegiatan gebyar batik nitik DIY merupakan suatu harapan, keinginan dari kelompok pembatik di Kalurahan Trimulyo melalui Paguyuban Batik Nitik dalam rangka memperkenalkan dan mempromosikan batik tulis nitik.

Dalam rangka ikut melestarikan warisan budaya tak benda dan mempertahankan predikat Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia dilakukan pula pendampingan batik untuk kelompok IKM batik nitik.

Baca Juga: Pelatihan Batik Ecoprint Bagi Penyandang Disabilitas di Caturtunggal Sleman

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY Aris Riyanta mengatakan, kekayaan intelektual komunal Indikasi Geografis batik tulis nitik DIY mempunyai potensi nilai ekonomi yang tinggi. “Sehingga harus tetap dijaga karakternya, ditingkatkan kualitas dan dikembangkan reputasinya agar menjadi produk yang mendunia,” ungkapnya. []

perajin batik nitik
Perajin batik nitik berfoto bersama bupati. (Foto: Pemkab Bantul)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *