Padukuhan di Bantul Ini Konon Cikal Bakal Lahirnya Kesenian Srandul

  • Whatsapp
srandul bantul
Pentas kesenian Srandul di Bantul. (Foto: Pemkab Bantul)

BacaJogja – Ragam kesenian tradisional ada lengkap di Padukuhan Neco, Kalurahan Sabdodadi, Kapanewon/Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Padukuhan yang terdiri 6 RT memiliki aneka kesenian, seperti reog, karawitan, gejog lesung, campursari, krumpung, serta srandul.

Sejumlah sumber menyebutkan, wilayah ini memang menjadi cikal bakal kesenian srandul. Ke depan Padukuhan Neco akan dijadikan sebagai pusat pembelajaran kesenian srandul.

Read More

Baca Juga: Keraton Yogyakarta Meniadakan Tradisi Lampah Mubeng Beteng Malam 1 Sura

Dikutip dari wikipedia, Srandul merupakan kesenian yang berasal dari Yogyakarta. Kesenian Srandul termasuk jenis drama tari dan merupakan seni tradisional kerakyatan yang didasarkan pada kearifan masyarakat setempat. Srandul merupakan kesenian turun temurun yang diwariskan antar generasi.

Pencipta kesenian Srandul pun tidak diketahui secara pasti. Mengenai nama Srandul itu sendiri juga masih berupa terkaan dari orang-orang yang mengetahuinya. Sebuah sumber mengatakan bahwa Srandul berasal dari kata pating srendul yang berarti campur aduk.

Baca Juga: Event Pantai Goa Cemara Bantul 28-31 Juli 2022: Ada Kirab Budaya hingga Jathilan

Hal ini diartikan sebagai campuran aneka cerita yang sering kali dibawakan pada pentas Srandul. Cerita rakyat dan kisah tokoh merupakan beberapa contoh kisah yang sering kali dibawakan pada pentas Srandul. Seringkali Srandul berupa drama tari yang disajikan dengan cerita karangan atau cerita rakyat.

Selain itu, lakon cerita pada kesenian Srandul, tidak terbatas pada kisah tokoh-tokoh cerita saja melainkan bisa juga dengan membawakan tema umum. Tak jarang lakon Srandul mengangkat isu cerita yang sedang ramai diperbincangkan masyarakat. Konsep kisah yang tak terbatas inilah yang membuat ceritanya selalu bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

kenduri ageng neco
Acara kirab Kenduri Ageng di Padukuhan Neco Sabdodadi Bantul. (Foto: Pemkab Bantul)

Kenduri Ageng Padukuhan Neco

Pada perayaan hari jadi ke-99 Kalurahan Sabdodadi dan 1 Dasawarsa UU Keistimewaan DIY, warga Padukuhan Neco, Sabdodadi, menggelar kenduri ageng. Acara yang dipusatkan di Pendopo Ngatini Kromoarjo, Neco Lor ini digelar pada Minggu, 7 Agustus 2022.

Kegiatan Kenduri Ageng diawali dengan kirab yang diikuti sekitar 1.500 peserta. Kirab diisi bregada pada posisi paling depan, pasukan kemudian diikuti pasukan berkuda, rombongan andhong yang dinaiki tamu undangan.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Lokasi Seni Budaya Hari Jadi Bantul ke-191 Tahun

Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo, menyampaikan rasa terima kasih kepada Gubernur Sri Sultan HB X dan jajaran Pemda DIY yang telah menetapkan Sabdodadi sebagai Desa Mandiri Budaya. “Desa Budaya Mandiri ini turut berkontribusi pada pemberdayaan masyarakat,” katanya.

Anggota DPD RI GKR Hemas mengapresiasi guyub rukun dan kekompakan masyarakat Sabdodadi. Guyub masyarakat menjadi suatu gambaran Yogyakarta adalah wilayah yang rukun dan damai. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *