Bengkel Motor di Kulon Progo Ini Terpaksa Potong Gaji Karyawan Agar Tetap Bertahan

  • Whatsapp
Delta Motor
Delta Motor di Sentolo, Kulon Progo terdampak pandemi Covid-19. (Foto: Istimewa)

Kulon Progo – Pandemi Covid-19 sangat berdampak buruk pada segala aspek Ekonomi di Indonesia. Dampak Pandemi juga dirasakan secara langsung pada sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) termasuk pelaku usaha bidang jasa. Pelaku usaha harus beradaptasi dengan situasi ini.

Salah satunya adalah Delta Motor, bengkel motor yang beralamat di Pendem, Kalurahan Srikayangan, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Adanya pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir membuat pendapatan dari bengkel tersebut mengalami penurunan.

Read More

Baca Juga: UMKM Bantul Naik Kelas, Buka Outlet di Bandara Adisutjipto Yogyakarta

“Sejak adanya pandemi ya begini bengkel jadi sepi, omzet bengkel menurun. Orang-orang jadi tidak rutin servis kendaraannya karena tidak selalu berpergian selama pandemi ini karena mereka lebih sering dirumah saja,” ungkap pemilik bengkel Delta Motor, Tri Nugraha Astika Aji, Sabtu, 26 Februari 2022.

Bengkel yang sudah berdiri sejak 12 tahun ini biasanya sehari bisa menyervis lebih dari 10 motor. Sekarang ada 5 motor servis saja sudah untung. Itupun hanya sekedar servis dan ganti oli. Mereka lebih memilih uangnya untuk biaya hidup dimasa pandemi daripada untuk merawat kendaraannya.

Baca Juga: Menengok Geliat Produksi Rumah Batik Jinggar Kota Yogyakarta

“Biasanya sih mereka yang datang servis jika ada kerusakan minta diganti, tetapi sekarang kebanyakan jika ada kerusakan mereka meminta untuk diakali supaya bisa dipakai lebih lama lagi karena keterbatasan dana untuk mereka hidup sehari hari,” katanya.

Menurunnya omzet menjadi masalah tersendiri bagi pemilik bengkel Delta Motor. Tiga karyawan yang setiap bulannya harus digaji membuat pemilik harus menetapkan kebijakan yang kurang enak bagi karyawannya. Demi bertahan di tengah pandemi Bengkel Motor Delta terpaksa potong gaji karyawan.

Baca Juga: Ide Keren Pelaku UMKM di Bantul, Bikin Keripik Daun Kersen yang Kini Laris Manis

“Ini keputusann yang berat tapi ya mau gimana lagi, dari pada saya pecat salah satu mereka kehilangan pekerjaan sedangkan di rumah punya anak istri yang harus dikasih nafkah, jadi saya memilih untuk memotong gaji mereka saja agar bengkel tetap berjalan,” tuturnya.

Walaupun gaji karyawan dipangkas tetapi kinerja dari karyawan di bengkel tidak menurun, mereka tetap menerima hal ini dengan legowo. “Mungkin karena mereka sudah bekerja dengan saya cukup lama jadi mereka bisa memahami kondisi yang dialami saat ini bengkel sepi, omzet menurun jadi mereka tidak menuntut banyak dari kebijakan yang saya terapkan,” pungkasnya.

Penulis artikel: Deni Kurniyanto dan Kurniawan, Mahasiswa dari Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *