Lima Tips Mengelola Emosi Agar Tidak Berdampak Buruk

  • Whatsapp
Ilustrasi marah
Ilustrasi marah. (Foto: Pixabay)

BacaJogja – Psikolog UGM Yogyakarta Sutarimah Ampuni, S.Psi., M.Si., MPsych menyatakan, emosi adalah bagian dari manusia. Terkadang dalam keseharian sulit mengontrol emosi baik emosi positif maupun emosi negatif. Sering melihat seseorang meluapkan amarah yang meledak-ledak atau mengekspresikan kegembiraan yang berlebihan.

Menurut dia, sangat pentingnya setiap orang mengelola emosi agar bisa terekspresikan secara wajar dan sehat. “Seseorang memang pelru mengekspresikan emosi, namun dengan cara yang pas sehingga tidak menimbulkan efek buruk bagi diri sendiri dan orang lain,” ungkapnya, Kamis, 14 April 2022.

Read More

Baca Juga: Salah Kaprah, Penyembuhan dengan Liburan dan Hotel Mewah yang Lagi Tren Milenial

Dosen Fakultas Psikologi UGM ini menjelaskan, ada beberapa cara dalam mengelola emosi. Pertama, melakukan pemilihan situasi. “Sebelum memilih situasi, harus punya self awareness mengenai emosi diri sendiri,” tuturnya.

Kedua, yakni memodifikasi lingkungan. “Sebagai contoh, saat merasa galau dan sendu bisa menata ulang kamar agar lebih bersemangat,” ungkapnya.

Baca Juga: Pengakuan Abang Jago yang Mengamuk Pukul Petugas PLN yang Cabut Meteran Listrik di Bantul

Ketiga, mengubah dalam diri sendiri. Salah satunya dengan mengubah pemikiran terhadap suatu persoalan. Contohnya saat diputus pacar pasti merasa sedih. Mencoba memengaruhi dan mengubah pikiran negatif menjadi positif atau lebih optimis. “Untuk mengurangi kesedihan bisa berpikir mungkin itu bukan jodoh saya, mungkin nantinya saya bisa mendapat yang lebih baik lagi,” katanya.

Keempat, mengalihkan perhatian. Kelima, mengambil jarak dari emosi yang dirasakan seperti saat marah tidak langsung diekspresikan, namun berdiam diri dulu dan lainnya.

Baca Juga: Diduga Pacar Direbut Orang, Dua Pria Bawa Senjata Tajam Bikin Onar di Sleman

Ampuni mengungkapkan, orang memiliki kebiasaan dalam mengekspresikan emosi. Ada yang menahan atau menekan emosi. Namun, ini kurang baik karena jika terlalu menahan justru berbahaya. “Ibaratnya jika botol diisi air soda dan ditutup rapat, maka suatu saat akan meledak. Begitu juga dengan emosi,” jelasnya.

Ada pula mengelola emosi yakni merenung. Mengekspresikan emosi dalam bentuk diam dan menyendiri. Selain itu, ada juga seseorang yangg mengekspresikan emosi secara berlebihan atau agresif. Cara ini sering merugikan orang lain. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *