Kisah dan Makna dalam Lagu Bertaut Karya Nadin Amizah

  • Whatsapp
Nadin Amizah
Nadin Amizah saat aksi di atas panggung. (Foto: Istimewa)

BacaJogja – Lagu Bertaut mengisahkan tentang ikatan seorang ibu dengan anak. Dalam lagu ini, Nadin Amizah merangkai dengan bahasa yang tajam dan indah.

Selain itu, ia juga sangat lugas untuk menuturkan tentang batin dan cinta yang tumbuh bersama dan melekat dalam satu (Putri, 2020). Ikatan ibu dan anak dalam lagu ini juga diperjelas dengan penggunaan kata “Bun” secara literal dalam lirik lagu ini.

Read More

Baca Juga: Fataji Susiadi, Dosen dan Seniman Pembuat Alat Musik Marimba di Bantul Yogyakarta

Kata “Bun” merupakan panggilan yang Ia tujukan kepada sang Ibunda. Penggunaan kata “Bun” ditujukan agar khalayak tidak memberikan interpretasi lain di luar hubungan Nadin dan sang bunda (Fathurrozak, 2020).

Setelah lagunya di media streaming Spotify dan video musiknya di YouTube mendapatkan kesuksesan, lagu Bertaut ini semakin populer di khalayak pengguna media sosial lainnya.

Baca Juga: Nuansa Baru dalam Album Terbaru Ardhito Pramono ‘Wijayakusuma’

Kepopulerannya berdampak pada penggunaan unsur-unsur lagu (lirik, musik, adegan video) di berbagai media sosial seperti TikTok, YouTube dan Instagram oleh para penggunanya.

Sebagian unsur lagu tersebut dimanfaatkan sebagai wujud ekspresi yang mewakili perasaan para pengguna sosial media. Wujud ekspresi tersebut menjadi bahan unggahan atau konten di akun media sosial para penggunanya dalam berbagai bentuk unggahan, baik berupa foto, teks, atau video dengan menggunakan lagu bertaut sebagai latar suasananya.

Baca Juga: INIAJAITU Resmi Merilis Single Berita Palsu pada Desember Ini

Fenomena lagu Bertaut yang digunakan dalam berbagai bentuk konten unggahan di media sosial, menunjukkan kemampuan media making yang dilakukan oleh TikTok, YouTube, dan Instagram.

Sebuah karya seni mengalami tingkat popularitas yang sangat cepat melalui media sosial. Maka dari itu, lagu Bertaut mengalami proliferasi (persebaran, pertumbuhan) penggunaan yang meluas, bukan hanya sebagai musik yang dijual oleh Nadin kepada masyarakat. []

Artikel ditulis oleh Scholastika Debora Pinkan, mahasiswi program studi Seni Musik Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *