Kasus Klitih di Bantul Selama 2021 Meningkat 90 Persen, Ini Faktanya

  • Whatsapp
klitih dongkelan bantul
Ilustrasi kejahatan klitih tertangkap di Dongkelan Bantul. (Foto: Istimewa)

Bantul – Kasus kejahatan jalanan atau yang biasa disebut klitih di Kabupaten Bantul, Yogyakarta mengalami peningkatan hingga 90 persen selama 2021 dibanding sebelumnya. Kejahatan jalanan ini merupakan tindak pidana umum, modusnya bermacam-macam seperti penganiayaan, pengeroyokan dan kepemilikan senjata tajam.

Kapolres Bantul Ajun Komisaris Besar Polisi Ihsan mengatakan, dari beberapa kasus selama 2021, terdapat 21 kasus kejahatan jalanan. Terjadi peningkatan 90 persen dibandingkan 2020 yang hanya 11 kasus. “Tapi kenaikan ini disebabkan karena kegiatan patroli kami yang gencar dilakukan,” katanya saat konferensi pers akhir tahun, Kamis, 30 Desember 2021.

Read More

Baca Juga: Pria asal Gunungkidul Ini Mengaku Jadi Korban Klitih di Bantul karena Ingin Viral

Dari 21 kasus tersebut, pihaknya sudah mengamankan 37 orang pelaku. Rata-rata pelaku diamankan dari Juli-Desember. Sementara dari 37 pelaku, sebanyak 27 orang masuk dalam kategori dewasa sedangkan 10 sisanya masih di bawah umur. “Pelaku yang masih di bawah umur tetap kita proses, wajib lapor dan berproses di pengadilan anak,” ungkapnya.

Meningkatnya jumlah kasus klitih ini juga berbanding lurus dengan jumlah pelaku yang ditangkap. Polres Bantul pada 2021 mengamankan 37 orang, sedangkan pada 2020 ada 17 pelaku yang diamankan.

Baca Juga: Polda DIY Beberkan Kasus Klitih di Yogyakarta Tahun Ini Lebih Tinggi

Kapolres mengatakan, kejahatan jalanan yang terjadi di Bantul tidak selalu menelan korban secara acak. Bahkan yang terbanyak adalah antara pelaku dan korban saling mengenal. “Mereka kenal, janjian, tantang-tantangan di medsos, ketemu dan terjadilah penganiayaan atau pengeroyokan. Kejahatan jalanan tidak semua korban adalah secara acak, salah,” jelasnya.

Menurut dia, jika pun yang menjadi korban acak, biasanya terjadi karena pelaku tidak bertemu dengan lawannya. Kemudian di tengah jalan secara tak sengaja bertemu dengan orang yang memiliki ciri-ciri yang sama dengan lawannya maka terjadi penyerangan.

Baca Juga: Penampakan dan Peran Enam Pelaku Klitih di Jalan Kaliurang Sleman

Kapolres mengimbau warga tidak perlu merasa takut. “Jika beberapa hari kemarin ada tagar YogyaTidakAman, tapi bagi kami aman. Contohnya Malioboro dan Parangtritis selalu ramai, itu menunjukkan bahwa masih banyak orang yang mau datang ke Jogja,” tegasnya.

AKBP Ihsan menegaskan, pihaknya akan terus melakukan upaya agar kasus kejahatan jalanan dapat ditekan. Misalnya dengan melakukan pencegahan seperti razia kendaraan dan razia barang bawaan ke sekolah-sekolah. Setiap hari juga ada personel dari blue light patrol yang berpatroli termasuk melakukan penindakan dengan tim crime hunter. (Polres Bantul)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *