Kenali Gejala Kanker Rongga Mulut dan Cara Mencegahnya

  • Whatsapp
Ilustrasi mulut
Ilustrasi pemeriksaan mulut. (Foto: Pixabay)

BacaJogja – Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2020, jumlah kasus kanker bibir dan rongga mulut di dunia mencapai 377 ribu. Dari jumlah itu, jumlah kematian lebih dari 177 ribu jiwa. Berdasarkan angka tersebut maka kanker rongga mulut patut diwaspadai.

Dokter spesialis bedah mulut RSA UGM Yogyakarta drg. Didit Istadi mengatakan, perlu mengetahui berbagai gejala atau tanda-tanda dari kanker rongga mulut. Tujuannya agar bisa melakukan deteksi dini dan meningkatkan probabilitas tingkat kesembuhan.

Read More

Baca Juga: Ragam Manfaat Olahraga bagi Orang Lanjut Usia

Menurut dia, gejala pertama kanker rongga mulut yakni rasa perih pada rongga mulut yang berlangsung lama. Rasa perih ini berbeda dengan sariawan.

“Rasa perih karena sariawan bisa hilang dalam 2-3 hari. Namun rasa perih dari kanker rongga mulut tidak hilang dalam beberapa hari,” katanya dalam talkshow ‘Painah & Paini: Deteksi Dini Kanker Rongga Mulut’ yang disiarkan melalui kanal Youtube Rumah Sakit Akademik UGM pada Selasa, 19 April 2022.

Baca Juga: Anemia Bahaya bagi Ibu Hamil, Begini Cara Mencegahnya

Gejala kedua, luka kanker rongga mulut tidak akan hilang dengan sendiri. Dengan kata lain, jika menemukan luka yang tidak kunjung sembuh selama dua minggu, perlu dicurigai sebagai kanker rongga mulut.

Ketiga, kanker rongga mulut tidak bisa diobati dengan obat-obatan biasa. Tidak bisa diaobati dengan atibiotik atau mengurangi rasa sakit dengan pereda nyeri.

Baca Juga: Ibu Hamil Boleh Vaksin Covid-19

Didit mengungkapkan, untuk mewaspadai kanker rongga mulut ini dengan terus mengawasi dan mencurigai kejadian yang terjadi pada mulut. “Perlu terus ngaca, dilihat, diraba, apa ada perubahan warna, ada sesuatu dirasakan, ada benjolan atau tidak pada mulut. Jika menenmukan kejanggalan sebaiknya langsung konsultasi ke dokter,” jelasnya.

Dia mengatakan, untuk mencegah penyakit ini diharapkan terus memperkuat sistem kekebalan tubuh seperti mengonsumsi makanan bergizi, olahraga, serta istirahat yang cukup. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *