50 Suku dan Etnis di Yogyakarta Duduk Bersama Jaga Kondusivitas Pemilu 2024

  • Whatsapp
sarasehan 50 suku di kota jogja
Perwakilan sekitar 50 etnis, suku dan ras di Kota Yogyakarta duduk bersama membahas kondusivitas Kota Yogyakarta menjelang Pemilu 2024. (Foto: Pemkot Yogyakarta)

BacaJogja – Perwakilan sekitar 50 etnis, suku dan ras di Kota Yogyakarta duduk bersama membahas kondusivitas Kota Yogyakarta menjelang Pemilu 2024. Langkah ini sebagai antisipasi mengingat Kota Yogyakarta yang heterogen dihuni beraneka macam suku, etnis dan ras agar tidak menimbulkan keadaan yang tidak kondusif.

Atas dasar itu, Badan Kesatuan Bangsa Politik Kota Yogyakarta bersama Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) mengadakan Sarasehan Paguyuban Suku, Etnis dan Ras yang digelar di Hotel Royal Darmo Malioboro, Kamis, 13 Juli 2023. Kegiatan ini untuk meningkatkan kondisi Kota Yogyakarta agar semakin kondusif terutama pada pelaksanaan Pemilu 2024 agar berlangsung damai.

Read More

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Muhammadiyah kepada Partai Ummat DIY

Ketua FPK Kota Yogyakarta, P Wahyu Susanto mengungkapkan acara Sarasehan Paguyuban Suku, Etnis dan Ras ini merupakan kegiatan yang pertama kali dilaksanakan dengan menghadirkan perwakilan dari suku, etnis dan ras yang tinggal di Kota Yogyakarta. “Untuk acara ini, pesertanya ada 50 orang, ini dari etnis khususnya dari Papua, Maluku, Bali, Batak, Betawi, suku Jawa, Madura hingga ras Arab dan lainnya,” jelasnya.

Dalam kegiatan ini, salah satu materi yang disampaikan yaitu terkait budaya yang berkembang di Kota Yogyakarta. Hal ini bertujuan agar berbagai kelompok etnis, suku dan rasa yang tinggal di Kota Yogyakarta bisa lebih mengenal tradisi dan budaya sehingga lebih memahami dan menjaga kondusivitas di Wilayah Kota Yogyakarta.

Baca Juga: Gandung Pardiman: Jika MK Putuskan Pemilu 2024 Proporsional Tertutup, Khianati Reformasi

Menurut dia biasanya kalau lintas etnis atau suku belum pernah dipertemukan bersama itu ada persaingan yang agak kurang sehat, harapannya dengan dikumpulkan mereka saling berinteraksi, kemudian bisa saling menyampaikan isi hatinya dan mencoba untuk melakukan interaksi yang lebih intens dalam kegiatan sehari-harinya.

“Sehingga situasi Kota Yogyakarta itu betul-betul menjadi kota yang nyaman dan aman untuk semua kegiatan sebagai kota budaya, kota pendidikan, kota pariwisata, itu semuanya akan berjalan seperti yang diharapkan oleh kita,” pintanya.

Baca Juga: Rakerwil Partai Ummat DIY, Konsolidasi Pemenangan Anies Baswedan dan Pemilu 2024

Analis Kebijakan Ahli Muda Kelompok Substansi Kewaspadaan Dini Dan Penanganan Konflik Bankesbangpol Kota Yogyakarta, Nyke Lestari menjelaskan FPK Kota Yogyakarta merupakan salah satu forum di bawah Bankesbangpol bertugas menjaga kondusifitas. “Setelah acara ini, kita dapat menghasilkan dan mengumpulkan saran-saran masukan titik dari semua paguyuban untuk dibuat satu program atau kegiatan lanjutan di 2024 terkait kondisi fisik wilayah pada saat ini,” ungkapnya.

Nyke juga berharap, dengan adanya FPK Kota Yogyakarta yang tersebar di seluruh Kemantren di Kota Yogyakarta dapat saling bekerja sama lintas etnis, suku dan budaya menjaga kondusivitas menjelang tahun Pemilu. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *