Polresta Yogyakarta Kantongi Identitas Pelaku Keributan Bawa Celurit di Kadipaten Kraton

  • Whatsapp
celurit
Ilustrasi senjata tajam celurit. (Foto: Istimewa)

Yogyakarta – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Yogyakarta terus mengusut kejadian keributan yang terjadi di depan Warung Warmindo, Kalurahan Kadipaten, Kemantren Kraton. Keributan ini melibatkan dua kelompok.

Polisi sudah mengantongi ciri dan identitas pelaku yang mengacungkan celurit pada keributan yang terjadi pada Selasa, 23 November 2021 malam. Pelaku berasal dari salah satu geng pelajar sekolah di Kota Yogyakarta.

Read More

Baca Juga: Kesaksian Warga soal Keributan yang Acungkan Celurit di Warmindo Kraton Yogyakarta

Kasatreskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Andhyka Doni Hendrawan mengatakan, pihaknya telah mengantongi identitas pelaku keributan itu. Namun, dirinya masih enggan menjelaskan secara detail terkait terduga pelaku yang meresahkan masyarakat tersebut. “Sudah kami kantongi identitasnya. Ya mereka salah satu geng. Proses penyelidikan jalan terus,” katanya, Minggu, 28 November 2021.

Dia mengatakan, kasus ini masih dalam tahapan penyelidikan. Jajaran kepolisian masih terus memburu kelompok yang terlibat keributan yang mengusik kenyamanan warga.

Baca Juga: Geng Klitih Beraksi di Kota Yogyakarta, Bacok Celurit Bocah SMP

Andhyka tidak menampik dalam rekaman video yang beredar di media sosial salah satu dari anggota kelompok itu membawa senjata tajam jenis celurit. “Nah itu polisi sudah mengantongi identitasnya siapa,” imbuhnya.

Seperti diberitakan, kasus ini bermula saat terjadi keributan di depan warung Warmindo di Kalurahan Kadipaten, Kemantren Kraton, Kota Yogyakarta. Keributan ini terekam video dan menjadi viral di media sosial.

Baca Juga: Ngebut Berboncengan Bawa Celurit Kecelakaan di Sleman, Satu Meninggal

Dalam video tersebut terlihat sekelompok orang dengan mengendarai empat sepeda motor, salah satunya mengacungkan celurit kepada pembeli di warung tersebut sambil berteriak-teriak. Warga setempat terusik dengan keributan dan kegaduhan yang memecah memecah keheningan dini hari itu.

Purwanto, 50 tahun, warga setempat, mengaku terusik atas peristiwa itu. Rombongan seumuran remaja itu dari arah timur atau dari Jalan Ngasem, Rotowijayan saat simpang tiga kampung Kadipaten, mereka berhenti dan tiba-tiba mengeluarkan celurit mengancam seseorang ada di dalam warung. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *