Berkah Ramadan, Jutaan Mahasiswa Kembali Kuliah Tatap Muka Meski Masih Pandemi

  • Whatsapp
Prof. Ainun Naim
Ketua Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama Prof. Ainun Naim. (Foto: Dok. SEWIMA)

Yogyakarta – Pemerintah mulai melonggarkan berbagai aturan terkait dengan pembatasan kegiatan masyarakat seiring menurunnya kasus COVID-19. Aktivitas perkuliahan di kampus mulai berlangsung tatap muka maupun hybrid atau kombinasi antara tatap muka dengan online. Mahasiswa mulai kembali merantau dan berkumpul di kota lokasi kampusnya.

Ketua Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama Prof. Ainun Naim memandang fenomena ini sebagai berkah yang patut disyukuri. Terlebih, aktivitas sederhana seperti buka puasa saat Ramadan sudah menjadi tradisi lama yang sangat dirindukan untuk silaturahim.

Read More

Baca Juga: Forum Komunikasi Aktivis Masjid Berbuka dan Berbagi Bersama Anak Yatim di Bantul

Menurut dia, jumlah mahasiswa aktif di Indonesia, menurut data BPS, ada 8,96 juta mahasiswa. Setelah dua tahun dipisahkan oleh pandemi, kini mereka kembali dipertemukan di kampus dan di Bulan Ramadhan yang penuh rahmat ini. “Tentu ini kabar gembira, sekaligus tantangan tersendiri karena kita masih berada di tengah pandemi,” ungkapnya dalam Webinar Komunitas SEVIMA, Jumat, 8 April 2022.

Dia berpesan agar aktivitas di kampus tetap harus mengikuti protokol kesehatan dan berbagai pedoman yang diberikan oleh Satgas dan Pemerintah. Selain itu, cara makan dan minum juga perlu diperhatikan. Termasuk melindungi diri jika bersin, batuk, dan berbicara.

Baca Juga: Tiga Cara yang Perlu Dilakukan Sebelum Vaksinasi Selama Puasa Ramadan

“Karena disamping sebagai protokol kesehatan, bagi umat muslim hal-hal tersebut merupakan adab yang perlu dijaga. Tujuannya agar bagaimana supaya aman dan meningkatkan keberkahan,” jelasnya.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Periode 2011-2021 ini mengungkapkan, kesempatan Ramadan jangan sampai terlewatkan tanpa kegiatan positif. Misalnya berkuliah, mengaji Alquran, saling berbagi pengetahuan, menyelenggarakan kegiatan berbasis komunitas, hingga membantu masyarakat sekitar.

Baca Juga: Tips Memilih Makan Sahur Agar Tidak Lemas Berpuasa Menurut Pakar Gizi UGM

Menurut dia, kegiatan positif ini perlu diatur waktunya secara bijak dalam rangka menjaga produktivitas selama bulan puasa. Jangan sampai mahasiswa justru lemas saat jam kuliah karena larut dalam kegembiraan Bulan Ramadan.

“Saya bukan ahli nutrisi juga bukan ahli kesehatan, tapi kita bisa jaga energi untuk dapat produktif sepanjang hari dengan menjaga asupan makan yang masuk ke tubuh saat buka puasa dan sahur,” ungkpanya.

Selain itu, kata dia, atur pencahayaan di kampus, ruang kamar, maupun gadget teman-teman mahasiswa, tidak terlalu terang namun juga tidak terlalu gelap. “Pola makan dan pencahayaan yang seimbang ini bisa mendukung mood sekaligus energi kita dalam berpuasa,” kata Prof Ainun. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *