Warga yang Divaksin di Kota Yogyakarta dan Bantul Perbedaannya 40 persen

  • Whatsapp
Budi karya sumadi di UGM
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat mengunjungi vaksinasi massal di Grha Sabha Pramana UGM Yogyakarta. (Foto: Dok. UGM)

Yogyakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan, jumlah warga yang sudah divaksin di perkotaan dengan kabupaten di sekitarnya terjadi kesenjangan yang cukup lebar. Hal ini juga berlaku di Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Antara Kota Yogyakarta dan Bantul perbedaannya 40 persen. Ini yang harus kita kejar. Kita lakukan di tujuh titik sentral dan didistribusikan ke banyak puskesmas agar tidak terjadi kerumunan,” katanya saat mengunjungi vaksinasi massal di Grha Sabha Pramana UGM, Jumat, 17 September 2021.

Read More

Vaksinasi dalam rangka Hari Perhubungan Nasional ini menjadi bagian dari Bakti Untuk Negeri yang digelar atas kerja sama Kementerian Perhubungan, TNI, POLRI, UGM, KAGAMA, dan sejumlah BUMN.

Baca Juga: 1.500 Dosis Vaksin di Kampung Batik Giriloyo Wukirsari Imogiri Bantul

Menteri Budi Karya mengatakan, vaksinasi Bakti untuk Negeri di Yogyakarta ini berlangsung selama dua hari, Jumat-Sabtu, 17-18 September 2021 dengan total jumlah vaksin yang akan diberikan 23 ribu dosis vaksin. Pada kedua vaksinasi secara khusus diselenggarakan di Kabupaten Bantul. “Hal ini dilakukan untuk mengurangi disparitas tingkat vaksinasi di kota besar dengan kota atau kabupaten di sekitarnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, percepatan vaksinasi di Yogyakarta sangat penting, terutama mengingat rencana dimulainya pembelajaran tatap muka di berbagai sekolah dan perguruan tinggi pada September dan Oktober mendatang. “Harapannya dalam satu hingga dua bulan ke depan vaksinasi di Yogyakarta sudah 100 persen,” katanya.

Baca Juga: Polres Bantul Bombardir Vaksinasi Covid-19 untuk Ribuan Pelajar

Rektor UGM Yogyakarta Panut Mulyono mengapresiasi kegiatan vaksinasi yang diinisiasi Kementerian Perhubungan dan dukungan untuk menyambut rencana perkuliahan tatap muka. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Menteri Perhubungan atas kegiatan vaksinasi yang bisa mempercepat jumlah mahasiswa yang mendapatkan vaksinasi sebagai syarat mengikuti perkuliahan tatap muka,” katanya.

Rektor menyampaikan, Menteri Dalam Negeri serta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Pendidikan Tinggi telah mendorong perguruan tinggi untuk memulai perkuliahan tatap muka. Untuk itu mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, dan masyarakat sekitar kampus perlu segera menerima vaksinasi.

Baca Juga: Vaksinasi di Kota Yogyakarta 153 Persen, Tertinggi di Indonesia

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Menteri Perhubungan atas kegiatan vaksinasi yang bisa mempercepat jumlah mahasiswa yang mendapatkan vaksinasi sebagai syarat mengikuti perkuliahan tatap muka,” kata Rektor.

UGM sendiri mempersiapkan kuliah tatap muka diterapkan setelah ujian tengah semester pada Oktober mendatang. Perkuliahan tatap muka akan diikuti sebagian mahasiswa, agar mahasiswa bisa merasakan suasana belajar dan interaksi di kampus yang penting bagi pembentukan karakter. “Kalau daring dari segi keilmuan bisa dipenuhi, tetapi pembentukan karakter, perilaku, dan sosial ada yang kurang. Padahal mereka nantinya akan menjadi pemimpin-pemimpin di Indonesia,” ujar Rektor. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *