Lima Mitos dan Fakta Vaksin Covid-19 yang Wajib Diketahui

  • Whatsapp
mitos dan fakta vaksin
Mitos dan fakta vaksin corona. (Foto: Instagram/Kominfo DIY)

Yogyakarta – Mendengar kata Vaksin, Vaksinasi Covid-19 dan berbagai istilah terkait sudah menjadi hal yang tak asing bukan? Bagaimana tidak, vaksinasi Covid-19 menjadi trend topik belakangan ini. Masyarakat berbondong-bondong untuk menerima Vaksinasi Covid-19 sebagai bentuk ikhtiar sehat dan memutus mata rantai COVID-19.

Namun tidak dapat dipungkiri adanya sesuatu yang booming di tengah masyarakat pasti akan diikuti oleh berbagai informasi yang mungkin benar dan mungkin saja keliru. Berbagai informasi simpang siur, tak heran beberapa elemen masyarakat masih ada yang ragu untuk disuntik vaksin Covid-19. Belum lagi varian vaksin Covid-19 yang beragam tentu memberikan efek samping berbeda bagi setiap penerimanya.

Read More

Baca Juga: Warga yang Divaksin di Kota Yogyakarta dan Bantul Perbedaannya 40 persen

Dengan begitu Sedulur pasti juga sedikit was-was bukan? Maka dari itu, Dinas Komunikasi dan Informatika Daerah Istimewa Yogyakarta hadir di tengah masyarakat untuk membantu memberikan edukasi sekaligus informasi kepada sedulur. Berikut simak lima mitos dan fakta terkait vaksin Covid-19:

1. Vaksin menyebabkan kemandulan
Fakta: Tidak ada vaksin yang menyebabkan kemandulan

2. Vaksin Covid-19 bisa mengubah DNA
Fakta: Jenis vaksin messsenger NRA memang dibuat dengan teknologi genetik, namun tidak dapat mengubah DNA seseorang.

Baca Juga: Vaksinasi Massal di Objek Wisata Embung Kaliaji Wonokerto Turi Sleman

3. Vaksin mengandung bahan yang mematikan
Fakta: Bahan vaksin sudah diuji secara teliti untuk mematikan keamanan, takaran dan efikasi bagi manusia

4. Vaksin bisa menyebabkan infeksi Covid-19
Fakta: Vaksin tidak mengandung virus aktif penyebab Covid-19. Vaksin memicu tubuh sistem kekebalan sehingga menimbulkan beberapa gejala ringan.

5. Pentintas Covid-19 tidak harus vaksinasi
Fakta: Vaksin dapat memperkuat tubuh karena antibodi dalam individu eks Covid-19 tidak bertahan lama. Individu eks Covid-19 bisa vaksinasi minimal 90 hari setelah sembuh. (Kominfo DIY)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *