Kisah Painah di Klaten, Semangat Nenek 75 Tahun Jualan Sayur dan Lauk di Emper Toko

  • Whatsapp
nenek painah
Nenek Painah yang sedang berjualan di emperan toko pada Jumat, 10 Desember 2022. (Foto: Apryani Rachmawati)

BacaJogja – Usia tidak menghalangi untuk terus berusaha dan bekerja. Ini adalah kisahh nenek Painah, yang sudah berusia 75 tahun namun masih semangat berjualan.

Nenek Painah, warga Klumutan, Desa Kalitengah, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Dia sudah berjualan selama 48 tahun, sejak anaknya masih bayi.

Read More

Baca Juga: Kisah Mbah Welas, 40 Tahun Jualan Gatot Tiwul Cenil di Yogyakarta

Dia selalu bersyukur karena sampai saat ini masih diberi kesehatan dan masih bisa mencari rezeki. Setiap hari, menjual lauk pauk seperti ayam goreng, sayur botok, tahu dan tempe bacem.

Nenek Painah berjualan di depan toko di pinggir yang berada di ruas Jalan Ahmad Yani, Desa Pandes, Wedi, Klaten. Biasnaya mulai membuka dagangannya sehabis Magrib hingga malan. Jika laris bisa kembali ke rumah pukul 20.00 WIB.

Baca Juga: Mengintip Jajanan Intip Goreng Legendaris Mbok Poer di Klaten

Hebatnya lagi, berangkat berjualan dengan menaiki sepeda onthel. Tentu dengan bronjong atau kronjot yang digunakan untuk menaruh dagangannya.

Untuk kebutuhan masakan dagangannya, anaknya yang berangkat belanja. “” Ini yang belanja bahan masakan anak saya, namun yang memasak saya,” katanya, Kamis, 9 Desember 2022.

nenek painah klaten
Nenek Painah yang sedang berjualan di emperan toko pada Jumat, 10 Desember 2022. (Foto: Apryani Rachmawati)

Mbah Painah mendapatkan keuntungan kurang lebih Rp20.000 setiap harinya. Uang tersebut untuk membeli kebutuhan sehari-hari juga untuk adiknya yang sudah tidak bisa bekerja.

Baca Juga: Kisah Mbah Kalim, Penjual Kue Coro Bikang di Yogyakarta

Dia mengaku bersyukur. Di usia senja masih bisa berjualan dan mendapatkan uang sendiri. Selain itu, dia merasa lebih sehat kalau berjualan. “Saya seneng jualan, kalau jualan rasanya jadi lebih sehat,” ujarnya.

Mbah Painah tinggal bersama anaknya. Beliau memiliki tiga anak, namun salah satu anaknya sudah meninggal. Berkat kerja kerasnya, nenek Painah bisa memberikan modal kepada anaknya berjualan baju. []

Artikel ditulis oleh Apryani Rachmawati, Mahasiswa Prodi Public Relations ASMI Santa Maria Yogyakarta

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *